Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

MAKALAH ANC KUNJUNGAN AWAL

ANC KUNJUNGAN AWAL

MAKALAH ANC KUNJUNGAN AWAL
Angka kematian ibu (AKI) telah terjadi penurunan sekitar 25% menjadi 334/100.000 kelahiran hidup (SDKI, 1997) dalam dekade 1986-1997. Sedangkan angka kematian bayi (AKB) menurun cukup tajam melalui berbagai intervensi namun hasilnya belum sesuai dengan harapan (dari 145/1000 kh pada 1967 menjadi 52/1000 kh pada 1997). Data tersebut menunjukan AKI dan AKB masih tertinggi di antara negara-negara ASEAN.
Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2003 angka kematian ibu (AKI) di Indonesia adalah 307/100.000 kelahiran hidup. Bila mengacu pada ektrapolasi biro pusat statistik maka kecenderungan penurunan AKI telah mengarah jalur yang di inginkan yaitu 265 dan 248/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2006 dan 2007 walaupun interpretasi secara global menyebutkan bahwa perjalanan menuju target MDG 2015 masih di luar jalurnya. 


Tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu di banyak negara berkembang, terutama disebabkan oleh pendarahan pasca persalinan, eklampsi, sepsis dan komplikasi keguguran. Sebagian besar penyebab utama kesakitan dan kematian ibu tersebut sebenarnya dapat dicegah. Melalui upaya pencegahan yang efektif, beberapa negara berkembang dan hampir semua negara maju berhasil menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu ke tingkat yang sangat rendah. 

Tujuan Asuhan kehamilan pada kunjungan awal: mengumpulkan informasi mengenai ibu hamil yang dalam membina hubungan yang baik dan rasa saling percaya antara ibu dan bidan, mendeteksi komplikasi yang mungkin terjadi, menggunakan data untuk menghitung usia kehamilan dan tafsiran tanggal persalinan, merencanakan asuhan khusus yang dibutuhkan ibu .Tujuannya adalah memfasilitasi hasil yang sehat dan posituf bagi ibu dan bayi.Menegakan hubungan saling percaya, mendeteksi komplikasi-komplikasi kehamilan, mempersiapkan kelahiran, memberikan pendidikan. 

Maksud dari anamnese adalah mendeteksi komplikasi-komplikasi dan menyiapkan kelahiran dengan mempelajari keadaan kehamilan dan kelahiran terdahulu, kesehatan umum dan kondisi sosial ekonomi.

Ketika melakukan anamnese diperlukan keterampilan berkomunikasi yang baik karena cara seorang bidan melakukan komunikasi dengan ibu menentukan informasi apa dan berapa banyak yang dapat diperoleh dari ibu tersebut.

Isi riwayat dari kunjungan antenatal pertama : informasi biodata, identitas ibu dan suami (nama, umur, pekerjaan, agama, suku, alamat) Riwayat kehamilan sekarang meliputi HPHT dan siklus haid apakah normal, gerak janin (kapan mulai dirasakan dan apakah ada perubahan), masalah dan tanda tanda bahaya (termasuk rabun senja), keluhan keluhan lazim pada kehamilan, penggunaan obat obatan (termasuk jamu jamua), kekhawatiran lain yang dirasakan.
 


untuk versi word lengkap dan rapi silahkan download dari link dibawah ini
DOWNLOAD 

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)