Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

ASKEP LANSIA DENGAN GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN

ASKEP LANSIA DENGAN GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN

ASKEP LANSIA DENGAN GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN


Kulit merupakan organ terbesar dalam tubuh, luasnya sekitar 2 m2. Ketebalan pada setiap bagian tubuh berbeda-beda (0,5-5 mm) dan rata-rata ketebalanNYA 1-2 mm. Kulit terdiri dari lapisan Epidermis di bagian luar yang merupakan lapisan jaringan epitel dan lapisan dermis di bagian bawahnya yang merupakan lapisan jaringan ikat. Di bawah jaringan dermis terdapat jaringan hipodermis atau subkutis.


Struktur Kulit
a.        Epidermis
Lapisan epidermis terdiri dari epitel squamosa, dan tidak mengandung pembuluh darah. Lapisan ini terdiri atas lima lapisan yaitu:   Stratum Korneum, Stratum Lusidum, Stratum Granulosum, Stratum Spinosum, Stratum Basale
b.        Dermis
Lapisan dermis merupakan bagian tersbesar dari komposisi kulit, merupakan lapisan yang kuat dan memiliki jaringan ikat yang fleksibel yang mengandung serabut kolagen. Retikular dan serabut-serabut elastis. Serabut kolagen dibentuk dari protein kolagen yang sangat tipis. Serabut retukular, merupakan serabut paling tipis sebagai jaringan penyokong. Serabut elastis menjadikan kulit lebih fleksibel. Kebanyakan sel pada dermis adalah fibroblast, sel lemak dan makrofag Pada lapisan ini terdapat pembuluh darah, pembuluh limfe, ujung syaraf, folikel rambut dan kelenjar-kelenjar. Lapisan dermis terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan papila dan lapisan retikular.
c.        Hipodermis/Subkutan
Lapisan hypodermis atau lapisan subkutan terdiri dari jaringan adipose, banyak mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe dan syaraf juga terdapat gulungan kelenjar keringat dan dasar dari folikel rambut. Tidak seperti epidermis dan dermis, batas dermis dengan lapisan ini tidak jelas.

Fungsi kulit
Kulit memiliki banyak fungsi diantaranya adalah:
a.       Menutupi dan melindungi organ-organ dibawahnya
b.      Melindungi tubuh dari masuknya mikroorganisme dan benda asing yang dapat membahayakan tubuh. Fungsi ini merupakan fungsi perlindungan pasif. Selain fungsi perlindungan pasif, lapisan dermis berperan dalam proses menyiapkan limfosit yang di produksi oleh sumsum tulang sebelum benar-benar dipakai untuk menyerang berbagai mikroorganisme penyebab penyakit. Peran kulit dalam hal ini merupakan peran aktif dalam perlindungan tubuh.
c.       Pengaturan suhu. Kulit, jaringan sub kutan dan lemak merupakan penyekat panas dari tubuh. Lemak menyalurkan panas sepertiga kecepatan jaringan lain atau dalam kata lain lemak menghambat pengeluaran panas dari tubuh. . Kecepatan aliran darah ke kulit menyebabkan konduksi panas sangat efisien. Konduksi panas ke kulit diatur oleh sistem syaraf simpatis. Syaraf simpatis mengatur kecepatan lairan darah dengan menstimulasi vaso konstriksi dan vaso dilatasi.
d.      Ekskresi: Melalui perspirasi/berkeringat, membuang sejumah kecil urea.
e.       Sintesis: Konversi 7-dehydrocholesterol menjadi Vit D3(cholecalciferol) dengan bantuan sinar U.V. Kekurangan UV dan Vit D mengakibatkan absorpsi Ca dari intestinal ke darah menurun.
f.       Sensori persepsi: mengandung reseptor terhadap panas, dingin, nyeri, sentuhan /raba, tekanan. Juga mengandung ujung-ujung syaraf bebas yang berfungsi sebagai homeostatis.




untuk versi word lengkap dan rapi silahkan download dari link dibawah ini
DOWNLOAD 

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)