Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Gambaran Pengetahuan Keluarga Pasien Tentang Kriteria Kasus Gawat Darurat di Ruang IGD

 

Gambaran Pengetahuan Keluarga Pasien Tentang Kriteria Kasus Gawat Darurat di Ruang IGD RSUD XXX

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1    Latar Belakang

Rumah sakit adalah suatu organisasi sosial yang berfungsi sebagai pemberi pelayanan baik secara preventif, kuratif, maupun komperehensif kepada masyarakat. Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan elemen pertama di rumah sakit yang berperan dalam memberikan penanganan pertama terhadap pasien sakit maupun cedera dengan kondisi akut yang membutuhkan pertolongan segera menurut  World Health Organization (WHO) (Ashour et al, 2012).

Gawat artinya mengancam nyawa,sedangkan Darurat  adalah perlu mendapatkan penanganan atau tindakan dengan segera untuk menghilangkan ancaman nyawa korban. Gawat darurat adalah suatu keadaan yang mengancam jiwa disebabkan oleh gangguan (Airway / jalan nafas, Breathing / pernafasan, Circulation / sirkulasi) ABC, jika tidak ditolong segera maka dapat meninggal (Wijaya, 2010)

Tindakan perawat dalam melakukan perawatan pasien harus bertindak cepat dan memilah pasien sesusai prioritas, sehingga mengutamakan pasien yang lebih diprioritaskan dan memberikan waktu tunggu untuk pasien dengan kebutuhan perawatan yang kurang mendesak (Igede ,2012).

Ketepatan waktu dalam pelayanan kegawatdaruratan menjadi perhatian penting di negara - negara seluruh dunia. Hasil studi dari National Health Service di Inggris, Australia, Amerika dan Kanada bahwa pelayanan perawatan mempengaruhi tingkat kepuasan pasien (LeadingPractices in 2 Emergency Departement , 2010)

Triase adalah pengelompokan pasien berdasarkan berat cideranya yang harus di prioritaskan ada tidaknya gangguan airway, breathing, dan circulation (ABC) sesuai dengan sarana, sumberdaya manusia dan apa yang terjadi pada pasien (Siswo, 2015)

Sistem triase yang sering di gunakan dan mudah dalam mengaplikasikanya adalah mengunakan START (Simple triage and rapid treatment) yang pemilahanya menggunakan warna . Warna merah menunjukan prioritas tertinggi yaitu korban yang terancam jiwa jika tidak segera mendapatkan pertolongan pertama.Moderete dan emergent menunjukan prioritas tinggi korban yang berada di garis triage warna kuningt. Warna hijau yaitu korban gawat tetapi tidak darurat meskipun kondisi dalam keadaan gawat ia tidak memerlukan tindakan segera. Terakhir adalah warna hitam adalah korban ada tanda-tanda meninggal (Ramsi, IF. dkk ,2014)

Ketidaktahuan keluarga pasien mengenai sistem cara kerja di IGD dan latar belakang mereka yang bervariasi, menurut Igede dalam Budiaji (2016), membuat persepsi mereka terhadap pelayanan IGD kurang cepat dan kurang memuaskan saat anggota keluarga mereka yang sakit tidak segera mendapatkan pelayanan. Selain kepuasan pasien, faktor pengetahuan tentang prosedur penatalaksanaan di IGD juga mengakibatkan timbulnya rasa cemas pada pasien (Qureshi, 2010).

Rumah Sakit Umum Daerah XXX merupakan rumah sakit terbesar di kabupaten XXX yang menjadi tujuan rujukan dari rumah sakit lainnya yang ada di daerah atau wilayah XXX dan RSUD XXX ini merupakan aset yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah kabupaten XXX  Jawa Barat. Data jumlah pengunjung yang datang ke rumah sakit ini pada tahun 2018 berdasarkan jenis penyakit terhitung dari bulan Januari-Desember 2018 sebanyak 237369,sedangkan data pasien menurut pelayanan IGD sebanyak 33382 pasien.Berdasarkan data yang diperoleh saat studi pendahuluan, diketahui 10 keluarga  pasien yang masuk ke ruang IGD 7 dari 10 keluarga pasien mengatakan tidak tahun tentang kriteria pasien berdasarkan tingkat kegawat daruratan dan 3 orang keluarga pasien mengatakan mengetahui tentang kriteria pasien berdasarkan kegawat daruratan.untuk itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Gambaran Pengetahuan Keluarga Pasien Tentang Kriteria Kasus Gawat Darurat di Ruang IGD RSUD XXX”.

 

1.2    Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti merumuskan permasalahan berikut yaitu “untuk mengetahui gambaran pengetahuan keluarga pasien tentang kriteria kasus gawat daruratan di ruang IGD RSUD XXX?”.

1.3    Tujuan Penelitian

1.3.1        Tujuan Umum Penelitian

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan keluarga pasien  tentang kriteria kasus  terhadap tingkat kegawat daruratan  pasien di IGD RSUD XXX.

1.3.2        Tujuan Khusus Penelitian

a.         Untuk  mengetahui pengetahuan keluarga pasien  tentang kriteria kasus  Gawat Darurat pada pasien

b.         Untuk mengetahui pengetahuan keluarga pasien tentang kriteria kasus Gawat tidak Darurat pada pasien

c.         Untuk  mengetahui pengetahuan keluarga pasien tentang kriteria kasus Darurat tidak Gawat  pada pasien

d.        Untuk mengetahui pengetahuan pasien tentang kriteria kasus Tidak Gawat Tidak Darurat pada pasien

 

1.4    Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran tingkat  pengetahuan keluarga pasien tentang kriteria kasus gawat darurat pasien di ruang IGD RSUD XXX.

 

1.5    Kegunaan Penelitian

1.5.1        Bagi Teoritis

1.        Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan akan mendapatkan tambahan ilmu, serta dapat menerapkan ilmu berkaitan dengan gawat darurat yang telah didapat selama perkuliahan sehingga kelak dapat menjadi perawat yang mempunyai kinerja yang baik dengan tugas dan fungsinya sebagai perawat.

2.         Bagi Institusi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi lembaga pendidikan agar dapat mencetak lulusan perawat yang siap menjalankan profesi sebagai seorang perawat sesuai dengan tugas dan fungsinya.

 

1.5.2        Guna Praktis

1.        Bagi Keluarga Pasien

Memberikan informasi kepada keluarga pasien tentang prioritas penanganan pasien di IGD sehingga dapat menambah pengetahuan untuk keluarga pasien.

2.        Bagi Tempat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan suatu masukan yang bisa dipakai sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam upaya peningkatan layanan mutu kesehatan khususnya pada pasien yang mengalami gawat darurat.

3.        Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat menambah wawasan dalam mengembanglan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan untuk diaplikaskan kepada diri sendiri dan masyarakat luas.


Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)