MAKALAH
EPIDEMIOLOGI PENYAJIAN
INTERPRETASI DATA (GRAFIK ATAU DIAGRAM)
Penyajian data
sebaiknya di pilih tergantung jenis data, selera dari peneliti dan tujuan
penampilan data itu. Dan langkah pertama dalam kerja analistik statistik adalah
penampilan data yang sistematis. Ada beberapa dalam penyajian data, dalam
makalah ini kami akan menjelaskan tentang Penyajian Data: Tabulasi dan Grafik.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Penyajian Data ..................................................................................... 2
B.
Grafik dan Diagram.............................................................................. 2
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan........................................................................................... 9
B. Saran..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 10
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kita sering menjumpai
dalam majalah, brosur, buletin, monograf, dan buku ilmiah adalah penyajian
data. Dalam kerja penelitian ada beberapa cara untuk mendapatkan hasil
pengukuran. Penyajian data sebaiknya di pilih tergantung jenis data, selera
dari peneliti dan tujuan penampilan data itu. Dan langkah pertama dalam kerja
analistik statistik adalah penampilan data yang sistematis. Ada beberapa dalam
penyajian data, dalam makalah ini kami akan menjelaskan tentang Penyajian Data:
Tabulasi dan Grafik. Tabel merupakan kumpulan angka-angka yang disusun menurut
kategori-kategori (misalnya: jumlah pegawai menurut pendidikan dan masa kerja;
jumlah penjulan menurut jenis barang dan kantor cabang) sehingga memudahkan
dalam pembuatan analisis data. Gafik merupakan gambaran-gambaran yang
menunjukkan secara visual data berupa angka ( munkin juga dengan simbol-simbol)
yang biasanya juga berskala dari tabel-tabel yang telah di buat.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa yang dimaksud
Penyajian data?
2.
Apa yang dimaksud Grafik?
3.
Macam-macam Grafik?
C.
Tujuan
- Mengetahui yang dimaksud dengan data
- Mengetahui yang dimaksud dengan grafik
- Mengetahui macam-macam grafik
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENYAJIAN
DATA
Dalam kerja penelitian
ada beberapa cara untuk mendapatkan hasil pengukuran. Penyajian data sebaiknya
di pilih tergantung jenis data, selera dari peneliti dan tujuan penampilan data
itu. Dan langkah pertama dalam kerja analistik statistik adalah penampilan data
yang sistematis. Fungsi penyajian data antara lain :
1. Menunjukkan
perkembangan suatu keadaan
2. Mengadakan
perbandingan pada suatu waktu
3. Memberi
gambaran yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang merupakan hasil
penelitian atau observasi
4. Data
lebih cepat ditangkap dan dimengerti
5. Memudahkan
dalam membuat analisis data, dan
6. Membuat
proses pengambilan keputusan dan kesimpulan lebih tepat, cepat, dan akurat.
B.
GRAFIK
Grafik merupakan
gambaran-gambaran yang menunjukkan secara visual data berupa angka ( mungkin
juga dengan symbol-simbol) yang biasanya juga berskala dari tabel-tabel yang
telah di buat. Baik tabel maupun grafik bisa dipergunakan untuk menyajikan
cross section data dan data berkala. Penyajian dalam bentuk gambar dapat
mempermudah mengambil kesimpulan dengan cepat. Data berkla ( time series data)
yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk mengetahui perkembangan
suatu hal atau kegiatan, biasanya disajikan dalam bentuk grafik garis untuk
mempermudah pembuatan trend. Seperti yang di ketahui bahwa trend dapat
digunakan sebagai dasar pembutan ramalan yang amat berguna untuk dasar perencanaan. Beberapa
macam grafik diantaranya yaitu grafik
batangan (barchart / histrogram), grafik
garis (line chart/ poligon), grafik lingkaran (pie chart), dan grafik gambar (pictogram).
Untuk membuat grafik
perlu membuat tabelnya. Tabel disebut tabel persiapan. Tabel ini mungkin turut
disajikan kepada pembaca dalam laporan hasil penyelidikan kita, tapi mungkin
juga tidak. Akan sangat memudahkan pekerjaan kita dalam membuat grafik yang
kita maksudkan.
Macam macam Grafik
- Histogram
Grafik histogram biasa
disebut juga bar diagram, yaitu suatu grafik yang berbentuk beberapa segi
empat. Langkah-langkah membuat histogram;
a. Membuat
absis dan ordinat, dengan perbandingan 10 : 7
b. Absis
kita beri nama Nilai dan ordinat dengan Frekuensi atau f.
c. Membuat
skala pada absis dan ordinat.
d. Memberikan
segi empat pada absis.
e. Pembuatan
histogram ini kita selesaikan dengan memberi keterangan selengkapnya, yakni
mengenai apa yang kita sajikan melalui histogram itu.
Jadi, jelas bahwa
gambar lebih mudah disimpulkan (di ambil kesimpualannya) dari pada tabel. Hal
ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan:
“single picture is worth a thousand words.” Dalam arti luas “ words”
juga berarti “ figures” atau angka-angka.
Tidak ada perbedaan
pokok-pokok pembuatan histogram dengan menggunakan batas nyata dengan pembuatan
histogram menggunakan titik tengah yang berbeda hanya nilai-nilai yang
dicantumkan pada absis, yang satu mencantumkan batas nyata, sedang yang lain
mencantumkan titik tengah. Histogram yang menggunakan batas nyata maupun
histogram yang menggunakan titik tengah, keduanya dapat dibuat dari distribusi
tunggal maupun distribusi bergolong.
Sumbu mendatar dan
kedua sumbu menegak. Pada sumbu mendatar, sumbu absis, sedang sumbu tegaknya,
sumbu ordinat memuat frekuensi dari tiap-tiap interval kelas yang bersangkutan.
Tiap-tiap segi empat itu memanjang dari batas rendah nyata ke batas atas nyata,
berimpit satu sama lain, sehingga tidak akan ada lubang di antara tiap-tiap
segi empat tersebut. Grafik histogram atau batangan juga ada tunggal, ada juga
berganda, ada pula grafik batangan komponen berganda, dan grafik batangan
berimbang neto. Namun dalam makalah ini kami hanya memperkenalkan
dasar-dasarnya saja (tentang grafik Histogram).
2.
Poligon
Pada dasarnya
tidak ada perbedaan antara grafik histogram
dengan grafik poligon. Perbedaannya hanyalah terletak pada
ü Grafik
histogram biasanya dibuat dengan menggunakan batas nyata sedangkan grafik
poligon selalu menggunakan titik tengah
ü Grafik
histogram berwujud segi empat-segi empat, sedang grafik poligon berwujud
garis-garis kurva (garis-garis yang sudah dilicinkan).
Grafik poligon yang
biasa juga disebut grafik poligon frekuensi, dibuat dengan menghubung-hubungkan
titik-titik tengah tiap-tiap interval kelas secara berurut-urut. Kedua ujungnya
ke titik tengah interval kelas didekatnya (di kedua ujungnya) maka akan
selesailah pembuatan poligon itu. Grafik poligon kita dengan mudah dapat
membandingkan keadaan dua distribusi, bilamana kedua distribusi itu dilukiskan
dalam satu grafik. Seperti han nya grafik batangan, grafik garis juga memiliki
beberapa macam grafik garis yakni: grafik garis tunggal, grafik garis berganda,
grafik garis komponen berganda, dan grafik garis berimbang neto.
3.
Grafik Garis
Langkah-langkah
umum dalam membuat grafik:
a.
Sumbu Absis dan
Ordinat, Sumbu absis yaitu sumbu yang mendatar disebut sumbu X ( Untuk nilai )
sedang sumbu ordinat yaitu sumbu yang menegak disebut sumbu Y ( Untuk frekuensi
).
b.
Perbandingan antara X
dan Y, Sumbu X dibuat lebih panjang daripada sumbu Y. Perbandingan antara
keduanya kira-kira adalah sepuluh dengan tujuh atau sepuluh dengan delapan atau
pada umumnya tiga banding dua. Untuk keperluan propaganda.
c.
Pemberian nama pada
sumbu, Untuk memudahkan pembacaan tiap-tiap sumbu diberi nama sesuai dengan
maksudnya.
d.
Pemberian nama pada
grafik Grafik yang tidak ada namanya sangat membingungkan pembacanya. Sebab
itu, tiap-tiap grafik yang dimaksudkan untuk disajikan kepada pembaca harus
diberi nama.
4.
Ogive
Bisa di sebut juga
grafik frekuensi meningkat, Grafik tidak sering kita temui dalam buku-buku
bacaan, namun terkadang ada gunanya. Seperti seorang perancang pakaian
mode-mode baru mungkin ingin mencatatnya dalam bentuk grafik perkembangan
penjualan pakaiannya dalam setahun dalam jumlah meningkat. Ogive dapat di buat dari distribusi tunggal
maupun bergolong. Contoh untuk distribusi bergolong:
Pembuatan ogive di
mulai dengan cara-cara seperti membuat grafik lainnya; membuat sumbu absis dan
ordinat yang berbanding kira-kira 1: 3/4 ; memuat skala pada absis untuk
mencapai batas-batas nyata, dan skala pada ordinat untuk mencantumkan frekuensi
meningkatnya, absis kita beri nama Nilai dan ordinat di beri nama frekuensi
Meningkat dengan menarik garis-garis dari bawah di sebelah kiri berturut-turut
ke batas nyata diatasnya pada ketinggian menurut frekuensi interval-interval
yang bersangkutan.
Perbedaan
Ogive dan polygon:
a. Bahwa grafik ogive itu
di buat dengan menggunakan batas nyata, bukan titik tengah sebagaimana grafik
polygon.
b. Grafik
ogive pada dasarnya sama seperti grafik polygon, perbedaanya; pada grafik ogive
di cantumkannya frekuensi secara meningkat, sedang pada polygon mencantumkan
frekuensi tiap-tiap nilai-nilai variabel.
5.
Pie
Chart ( grafik Lingkaran )
Satu macam grafik lagi
yang kerap kali di gunakan untuk melaporkan hasil penyelidikan adalah grafik
serabi. Grafik ini berbentuk lingkaran ( melambangkan keseluruhan ) dengan
jari-jari yang membagi lingkaran itu menjai beberapa daerah yang luas nya
seimbang dengan bagian-bagian gejala yang digambarkan. Penggambaran ini akan
lebih tepat apabila kita hendak mengetahu perbandingan nilai-nilai
karakteristik yang satu dengan yang lain dan dengan keseluruhannya. Grafik
lingkaran terdiri dari grafik lingkaran tuggal dan grafik lingkaran berganda.
6.
Pictogram
Chart ( grafik Gambar )
Adalah grafik yang di
sajikan dalam bentuk gambar. Di dalam bidang koordinat (salib sumbu) XY
dinyatakan dengan gambar-gambar dengan ciri khusus untuk suatu karakteristik.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Penyajian data
sebaiknya di pilih tergantung jenis data, selera dari peneliti dan tujuan
penampilan data itu. Dan langkah pertama dalam kerja analistik statistik adalah
penampilan data yang sistematis. Tabulasi data artinya penyajian data ke
dalam bentuk tabel atau diagram untuk memudahkan pengamatan atau evaluasi.
Grafik merupakan
gambaran-gambaran yang menunjukkan secara visual data berupa angka ( munkin
juga dengan symbol-simbol) yang biasanya juga berskala dari tabel-tabel yang
telah di buat. Baik tabel maupun grafik bisa dipergunakan untuk menyajikan
cross section data dan data berkala.
Beberapa macam grafik
diantaranya yaitu grafik batangan (
barchart / histrogram ), gafik garis ( line chart/ poligon ), grafik lingkaran
(pie chart), grafik gambar ( pictogram ).
B.
Saran
Sebaiknya kita
sebagai mahasiswa kesehatan dapat mengetahui dan dapat memahami yang dimaksud
dengan grafik dan macam-macam model grafik. Dalam penyajian interpretasi data
diharapkan grafik atau diagram dapat diterapkan dan dimanfaatkan oleh kita
sebagai mahasiswa kesehatan maupun masyarakat lainnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Hadi, S. (2015). Statistik. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Sudijono, A. (2012). Pengantar Statistik Pendidikan.
Raja Grafindo Persada (Rajawali Perss).
Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: PT.
Trasito Bandung.
Comments
Post a Comment