Nama-Nama
Obat Kegawatdaruratan
1)
Adrenalin
Epinefrin
1%,
Indikasi :
Glukoma
kronik,
Dosis :
Tiap
1-3 hari I tetes sebelum tidur
Kemasan:
Botol
5 mL 1%, 2%, 15 ml 1%, 2%
2) Aminophylin
Trofilin etilendiamin 24 mg.
Indikasi
:
Asam bronkial dan asma
kardial,kejang coroner,depresi pernapasan.
Kemasan
:
Dos 24 ampul 10 ml.
Dosis, Cara Pemberian dan Lama
Pemberian
Cara pemberian :
Oral : dapat digunakan bersama
dengan makanan maupun tidak
Intravenous:
Ø Dapat diberikan dengan injeksi
lambat IV bolus atau dapat diberikan dengan IV infus
Ø Jangan dicampur dengan obat lain
didalam syringe
Ø Hindari penggunaan obat-obat
yang tidak stabil dalam suasana asam bersamaan dengan aminofilin
Ø Jangan digunakan jika terdapat
kristal yang terpisah dari larutan
Ø Jangan digunakan jika larutan
tidak jernih.
Dosis
:
Dewasa : Asma
akut berat yang memburuk dan belum mendapat terapi dengan Teofilin. Injeksi IV
pelan : 250-500mg (5 mg/kg) (diinjeksikan lebih dari 20 menit) dengan monitoring
ketat, selanjutnya dapat diikuti dengan dosis pada asma akut berat.
Dewasa : Asma
akut berat : IV infus 500 mcg/kg/jam (dengan monitoring ketat) disesuaikan
dengan konsentrasi plasma Teofilin.
Anak-anak : Asma
akut berat yang memburuk dan belum mendapat terapi dengan Teofilin. Injeksi IV
pelan : 5 mg/kg (diinjeksikan lebih dari 20 menit) dengan monitoring
ketat, selanjutnya dapat diikuti dengan dosis pada asma akut berat.
Anak-anak : Asma
akut berat: IV infus: anak usia 6 bulan - 9 tahun 1mg/kg/jam anak usia 10 - 16
tahun 800 mcg/kg/jam disesuaikan dengan konsentrasi teofilin dalam plasma.
Parameter
Monitoring
1. Penurunan gejala asma
2.
Test
fungsi paru
3. Serum Teofilin (rentang normal:
10-20 mcg/mL).
Bentuk Sediaan
Tablet 225 mg,
Ampul 10ml.
3)
Atropin Sulfat
Nama
& Struktur Kimia :Sinonim :
Atropine
sulfate; a (Hydroxymethyl)benzeneacetic acid
8-mehtyl-8-azabicyclo(3.2.1)oct-3-yl ester tropine topate, d,l- hyosciamine.
Indikasi
Meringankan gejala gangguan pada gastrointestinal yang
ditandai dengan spasme otot polos (antispasmodic); mydriasis dan
cyclopedia pada mata; premedikasi untuk mengeringkan sekret bronchus dan saliva
yang bertambah pada intubasi dan anestesia inhalasi; mengembalikan
bradikardi yang berlebihan; bersama dengan neostigmin untuk mengembalikan
penghambatan non-depolarising neuromuscular, antidote untuk keracunan
organophosphor ; cardiopulmonary resucitation.
Dosis,
Cara Pemberian dan Lama Pemberian
Premedikasi, injeksi intra vena 300 – 600 mcg , segera sebelum
induksi anestesia, anak-anak 20 mcg/kg ( maksimal 600 mcg). Pemberian injeksi
subcutan atau intramuscular 300 – 600 mcg 30 – 60 menit sebelum induksi;
anak-anak 20 mcg/kg ( maksimal 600 mcg). Intra-operative bradicardia ,
pemberian injeksi intravena, 300 – 600 mcg (dosis yang lebih besar pada kondisi
emergensi); anak-anak (unlicensed indication) 1- 12 tahun 10 -20 mcg/kg Untuk
mengendalikan efek muskarinic pada penggunaan neostigmin dalam melawan
penghambatan neuromuskular kompetitif , pemberian injeksi intravena 0,6 – 1,2
mg ; anak-anak dibawah 12 tahun (tetapi jarang digunakan) 20 mcg/kg (maksimal
600 mcg) dengan neostigmin 50 mcg/kg.
Bentuk
Sediaan
Injeksi.
4)
Calcium Glukonat
Ø Digunakan untuk perbaikan
kontraksi otot jantung, stabilisasi membran sel otot jantung terhadap
depolarisasi. Juga digunakan untuk mencegah transfusi masif atau efek transfusi
akibat darah donor yang disimpan lama.
Ø Diberikan secara pelahan-lahan
IV selama 10-20 menit atau dengan menggunakan drip.
Ø Dosis 4-8 mg/Kg BB untuk kalsium
glukonat dan 2-4 mg/Kg BB untuk Kalsium klorida. Dalam tranfusi, setiap 4
kantong darah yang masuk diberikan 1 ampul Kalsium gluconat.
Dosis 60–100 mg/KgBB iv
pelan-pelan.
5)
Citicholine
Sitikolin injeksi 250 Mg/ 2 ml.
Indikasi
:
Fase akut untuk
ketidak sadaran karena trauma serebral,trauma kepala paska oprasi atau kecelakaan.Fase
kronik untuk kelainan neural dan psikiatrik (seperti hemiplegia,dyskinesia,motorplasi,apasia
amnesia,disorientasi dan sakit kepala) yang mengiringi apopleksi,cedera
kepala,dan oprasi akut 250-500 Mg.Fase kronik 100-300 Mg,dosis dapat
ditingkatkan tergantung situasi.
Kemasan
:
Ampul 250 Mg / 2 ml.
6) Cortison
(Hydrocortison)
Kemasan:
Hydrocortisone
cream 1%, tube 5 gram
Hydrocortisone
cream 2,5%, tube 5 gram
Indikasi:
Pengobatan
eksema, inflamasi pada kulit, dan dermatitis karena alergi.
Kontra Indikasi:
Hydrocortisone
cream sebaiknya tidak digunakan bila ada tuberkulosis kulit, varisela, vaksinia,
dan penyakit kulit lainnya yang disebabkan oleh virus atau jamur.
Dosis:
Oleskan
tipis-tipis Hydrocortisone cream pada daerah lesi 3 sampai 4 kali sehari.
Efek Samping:
Pada
penderita yang sensitif dapat timbul reaksi seperti: rasa terbakar, gatal,
kekeringan, atropi kulit serta infeksi sekunder.
7) Dexamethason
0,75 mg
Indikasi:
Dexamethasone Harsen adalah obat
anti inflamasi dan anti alergi yang sangat kuat. Sebagai perbandingan
Dexamethasone 0.75 mg setara obat sbb: 25 mg Cortisone, 20 mg hydrocortisone, 5
mg prednisone, 5 mg prednisolone.
Kontra Indikasi:
Ø Dexamethasone
Harsen tidak boleh diberikan pada penderita herpes simplex pada mata;
tuberkulose aktif, peptio ulcer aktif atau psikosis kecuali dapat
menguntung-kan penderita.
Ø Jangan
diberikan pada wanita hamil karena akan terjadi hypoadrenalism pada bayi yang
dikandungnya atau diberikan dengan dosis yang serendah-rendahnya.
Komposisi:
Tiap tablet Dexamethasone Harsen
mengandung:
a. Dexamethasone .................
0.5 mg.
b. Dexamethasone .................
0.75 mg.
Tiap ml injeksi Dexamethasone Harsen
mengandung:
Dexamethasone Sodium phosphat .....
5 mg.
Uraian
dan Penggunaan:
Dexamethasone
Harsen adalah obat anti inflamasi dan anti alergi yang sangat kuat. Sebagai
perbandingan Dexamethasone 0.75 mg setara obat sbb: 25 mg Cortisone, 20 mg
hydrocortisone, 5 mg prednisone, 5 mg prednisolone. Dexamethasone Harsen
praktis tidak mempunyai aktivitas mineral conticoid dari cortisone dan
hydrocortisone, sehingga pengobatan untuk kekurangan adrenocotical tidak
berguna.Obat ini digunakan sebagai glucocorticoid khususnya: untuk anti
inflamasi, pengobatan rheumatik arthritis dan penyakit colagen lainnya, alergi
dermatitis dll, penyakit kulit, penyakit inflamasi pada masa dan kondisi lain
dimana terapi glukocorticoid berguna lebih menguntungkan seperti penyakit
leukemia tertentu dan lymphomas dan inflamasi pada jaringan lunak dan anemia
hemolytica.
Efek
Samping:
Ø Pengobatan
yang berkepanjangan dapat mengakibatkan efek katabolik steroid seperti
kehabisan protein, osteoporosis dan penghambatan pertumbuhan anak.
Ø Penimbunan
garam, air dan kehilangan potassium jarang terjadi bila dibandingkan dengan
beberapa glucocorticoid lainnya.
Ø Penambahan
nafsu makan dan berat badan lebih sering terjadi.
Dosis:
Dewasa:
Oral: 0.5 mg - 10 mg per hari (rata-rata
1.5 mg - 3 mg per hari)
Parenteral: 5 mg - 40 mg per hari
Untuk keadaan yang darurat diberikan
intra vena atau intra muskular.
Anak-anak: 0.08 mg - 0.3 mg/kg berat
badan/perhari dibagi dalam 3 atau 4 dosis.
Perhatian:
- Kekurangan adrenocotical sekunder
yang disebabkan oleh pengobatan dapat dikurangi dengan mengurangi dosis secara
bertahap.
- Ada penambahan efek Corticosteroid
pada penderita dengan hypothyroidism dan chirrhosis.
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
8) Dextrose
5% EURO-MED/ Dextrose 10 %EURO-MED
Dextrose monohidrat
Indikasi
:
Rehidrasi, penambahan kalori secara
parenteral, basic solution.
Kontra
indikasi :
Hiperhidrasi, Diabetus mellitus,
ganmgguan toleransi glukosa paska oprasi, sindroma mal Absopsi
glukosa-galaktosa.
Efek
samping :
Demam, iritasi atau infeksi pada tempat
injeksi,thrombosis atau flebitis pada tempat injeksi dan ekstravasasi,
hiperglikemi pada bayi baru lahir.
Perhatian :
Asidosis laktat, gangguan ginjal,
sepsis berat, fase awal paska trauma.
Dosis
:
Bersifat individual, kec infuse 3mL/kgBB/jam.
Kemasan
:
Lar infuse 5% : 500 mL x 24; 1 L x
12
Lar infuse 10 % : 500 mL x 24 ; 1 L
x 12
Dextrose in asetated ringer’s
Per liter : dextrose monohidrat 50 g, NaCl 6 g Nartium
asetat anhidrat 2.28 mg, KCl 300 mg, CaCl2 dihidrat 200 mg
Indikasi :
Menambah energi, mengatasi dehidrasi
isotonok, mengganti cairan tubuh yang hilang dalam keseimbang-an asam basaatau
asidosis ringan.
Kontra indikasi :
Hiperhidrasi, Diabetus malitus,
gangguan toleransi glukosa pasca op, sindrom malabsopsi glukosa-galaktosa,
hipernatremia, asidosis laktat, hipokalemia, hiper-kalsemia.
Perhatian :
Pasien dengan gagal jantung,
hipoproteinema, edema perifer atau edema paru, gangguan ginjal, sepsis berat,
pase paska trauma, Anak, lansia hipertensi tiksemia gravedarum.
Interaksi obat :
Tidak boleh ditambahkan kedalam
tranfusi darah karena dapat menyebabkan lisis dan kougulasi sel darah merah dan
hemolisis.
Dosis :
Tergantung kebutuhan dan kondisi
pasien.
Kemsan :
Larutan infuse 500 mL x24; 1 x 12.
Dextrose in sodium chloride
Per 100 mL 5% D in 0.3% NaCl :
dektrosa 5 g, NaCl 300 mg,
Per 100 mL 5% D in 0,45% NaCl :
dektosa 5 g, NaCl 450 mg
Per 100 mL 5% D in 0,9% NaCl :
dektrosa 5 g, NaCl 900mg
Indikasi
:
Rehidrasi, memelihara keseimbangan
cairan dan elektrilot.
Kontraindikasi
:
Hidrasi, Diabetus malitus, gamgguan
toleransi paska op, sindroma malabsopsi glukosa-galaktosa, hipernatremia,
asidosis, hipokalemia
Efek
samping :
Tromboflebitis, demam, iritasi atau
infeksi padatempat injeksi,dan ekstravasasi.
Perhatian
:
Pasien dengan asidosis laktat,gangguan
ginjal, sepsis berat, pase awal paska trauma, gagal jantung kongesif,
hipoproteinemia, edema perifer. Anak lansia, hipertensi, toksemia gravidarum.
Interaksi
Obat :
Tidak boleh ditambahkan kedalam
teranfusi darah karena dapat menyebabkan kougulasi sel darah merah dan
hemolisis.
Dosisis
:
Bersifat individual, tidak lebih
dari 0,5 mg/kgBB/jam.
Kemasan
:
Larutan infuse 500 mL x24; 1 L x 12.
9)
Dextrose 10%
BROMIFAR KAPLET
Komposisi
:
Setiap
kaplet mengandung Bromhexine HCL 8 mg
Indikasi
:
Sebagai
mukolitik untuk meredakan batuk berdahak.
Dosis
:
*
Dewasa & Anak-anak diatas 10 tahun : 1 kaplet, 3 kali sehari
*
Anak-anak 5-10 tahun : 1/2 kaplet, 3 kali sehari
*
Anak-anak 2-5 tahun : 1/2 kaplet, 2 kali sehari
Atau
menurut petunjuk dokter
Efek Samping :Dapat terjadi mual, diare,
gangguan pencernaan, rasa penuh di perut, tetapi biasanya ringan. Pernah
dilaporkan terjadi vertigo, berkeringat banyak dan ruam kulit.Juga dapat
terjadi kenaikan transaminase.
10)Dextrose 40%
Kalium diklofenak mempunyai sifat
analgesik dan anti-inflamasi kuat.Mekanisme kerja yang utama adalah melalui
penghambatan pada biosintesis prostaglandin. Pada keadaan inflamasi
seperti trauma setelah operasi, kalium diklofenak meringankan nyeri spontan dan
nyeri pada pergerakan, serta menghilangkan pembengkakan dan luka dengan edema.
Kalium diklofenak diserap secara lengkap dan kadarnya dalam plasma menunjukkan
hubungan yang linear dengan besarnya dosis.Kira-kira setengah dari senyawa
aktifnya dimetabolisme pada lintasan pertama melalui hati.Sebanyak 99%
diklofenak terikat pada protein serum.Waktu paruh akhir dalam plasma adalah 1-2
jam.Obat ini dimetabolisme hampir lengkap di hati dan kurang dari 1% diekskresi
melalui urin sebagai senyawa asal.
INDIKASI :
Pengobatan jangka pendek pada keadaan :
* Rasa sakit pada peradangan pasca traumatik, misalnya
akibat keseleo.
* Peradangan dan nyeri setelah operasi, misalnya setelah
bedah mulut atau ortopedik.
* Sebagai obat tambahan pada nyeri akibat peradangan
telinga, hidung, tenggorokan, misalnya pada faringotonsilitis, otitis.
* Sesuai dengan prinsip pengobatan umum, penyakitnya sendiri
harus diobati dengan terapi dasar. Demam sendiri bukan suatu indikasi.
KONTRA INDIKASI :
Penderita tukak lambung, penderita yang mempunyai hipersensitivitas terhadap
bahan aktif dari obat. Penderita yang terkena serangan asma, urtikaria
atau rhinitis akut yang disebabkan oleh asam asetilsalisilat atau oleh obat
lain yang mempunyai aktivitas penghambatan terhadap pembentukan prostaglandin.
DOSIS :
Pada kasus ringan, dosis dewasa dan anak-anak diatas 14 tahun adalah 75-100
mg/hari, dibagi dalam 2-3 dosis.
Untuk kasus yang lebih berat, dosis harus dinaikkan sampai 100-150
mg/hari. Kalium diklofenak tablet tidak
direkomendasikan penggunaannya pada anak-anak. Sebaiknya digunakan
bersama dengan minuman, terutama sebelum makan.
11)Dopamin
Dopamin HCL 10 Mg :20 Mg/ml
injeksi.
Indikasi
:
Memperbaiki keseimbangan
hemodinamik pada kondisi sindrom syok terhadap infark miokardial,trauma,syok
sepsi,oprasi terbuka gagal jantung,gagal ginjal dan serangan jantung kronis.
Kontra
indikasi :
Feokromositoma.
Efek
samping :
Mual,muntah,bertambah beratnya
keluhan angina pectoris.
Dosis
:
Infus IV : syok
kardiogenik,kegagalan gijal : Dosis rata-rata 200 mcg/menit (3
mcg/KgBB/menit),Jarak dosis,175-250 mcg/menit.Pada pembedahan (syok paska
bedah) termasuk bedah jantung : Dosis rata-rata 450 mcg/menit (6,5 mcg/menit
(14-17 mcg/menit).
Kemasan
:
Dos 5 Ampul 5 ml injeksi 10
mg/ml,5 ampul 10 ml injeksi 20 mg/ml.
12)Dipenhidramin
Indikasi:
Pencegahan
dan pengobatan rinitis alergi, selesma, pruritus, urtikaria atau reaksi alergi.
Dosis:
Dosis
oral :
Dewasa
dan remaja : 25-50 mg 3-4 kali sehari, dengan interval 4-6 jam, bila
perlu. Dosis maksimal 300 mg/hr.
Usia
lanjut (usila) : Mulai dengan dosis dewasa serendah mungkin. Usia lanjut lebih
sensitif terhadap efek antikolinergik.
Anak-anak
> 9.1 kg : 12.5-25 mg 3-4 kali per hari, dengan interval 4-6 jam.
Sebagai alternatif, berikan 5 mg/kg/hr, terbagi dalam 3-4 dosis.Dosis maksimal
300 mg/hr.
Anak-anak<=
9.1 kg : 6.25-12.5 mg 3-4 kali per hari, dengan interval 4-6 jam. Alternatif
lain, berikan 5 mg/kg/hr, terbagi dalam 3-4 dosis. Dosis maksimal 300 mg/hr.
Intravena
atau intramuscular:
Dewasa
dan remaja : 10-50 mg IM atau IV setiap 4-6 jam, bila perlu. Dosis tunggal 100
mg dapat diberikan bila perlu.Dosis maksimal 400 mg/hr.
Usila
: Mulai dengan dosis dewasa terkecil. Usila lebih sensitif terhadap efek
antikolinergik.
Anak-anak
: 5 mg/kg/hr IM atau IV, terbagi dalam 3-4 dosis.
Untuk
pengobatan rinitis alergi atau selesma
13)Furosemid
Furosemid 40 Mg/tablet dan 20
Mg/2 ml injeksi.
Indikasi :
Edema dan hipertensi ringan
sampai sedang.
Dosis :
Dewasa 1-3 sehari ½ - 1 tablet : anak-anak 1-3 Mg/kgBB/hari :
ijeksi : 20-40 Mg,10 ampul 2 ml.
14)ISDN (Isosorbid
Dintrat)
Golongan/Kelas
Terapi: Obat Kardiovaskuler
Indikasi:
Pencegahan dan pengobatan angina
pektoris; untuk gagal jantung kongestif; untuk mengurangi rasa nyeri, disfagia
dan spasme pada esofagus dengan reflak gastroesofagus.
Dosis:
Dosis dewasa (untuk lanjut usia
harus diberikan dosis harian terendah dan selanjutnya dititrasi).
Oral : Angina : 5-40 mg, 4 kali
sehari, atau 40 mg setiap 8-12 jam, sediaan sustained release.
Sublingual: 2.5-5 mg setiap 5-10
menit, maksimum 3 dosis selama 15-30 menit, juga dapat digunakan 15 menit
sebelum melakukan aktivitas untuk mencegah terjadinya serangan (profilaksis).
Gagal jantung kongestif : dosis
awal : 20 mg, 3-4 kali sehari. Dosis target : 120-160 mg/hari dalam dosis
terbagi, digunakan secara kombinasi dengan hidralazin.
Spasme pada esofagus (unlabeled
use) : 5-10 mg sebelum makan. Sublingual : 2.5 mg setelah makan.
Kontraindikasi:
Hipersensitivitas terhadap
isosorbid dinitrat atau komponen lain dalam formulasi; hipersensitif terhadap
nitrat organik; penggunaan bersama penghambat phosphodiesterase-5 (PDE-5)
(sildenafil, tadalafil, or vardenafil); glaukoma angle-closure( peningkatan
tekanan intraocular); trauma kepala atau perdarahan serebral (peningkatan
tekanan intrakranial); anemia berat.
Bentuk
Sediaan: Tablet
15)Ka En 2A
CEREBROFOT DHA
Komposisi :
Tiap 5 ml sirup mengandung :
Asam dokosaheksanot (DHA), Asam Lglutamat, vitamin B1, Vitamin B2,Niasinamida,
vitamin B6, vitamin B12, vitamin C, capantotenat,vitamin A,vitamin D,Ca fosfat.
Indikasi :
Multivitamin dan mineral
16)Ka En 3A
Na 60 mEg,k 10 mEg,CI 50
mEg,laktat 20 mEg,glukosa 27 g tiap liter.
Indikasi :
Sebagai cairan besar
pemeliharaan / rumatan untuk pasien usia ≥ tiga tahun atau ≥ 15 KgBB.
Dosis :
Dewasa dan anak-anak ≥ 3 tahun
BB ≥ 15 Kg 500-1000 ml/jam.
Kemasan :
Larutan infus 500 ml.
17)Ketoprofen
Katoprofen tablet 50 mg,100 mg :
injeksi dalam ampul 50 mg/ml.
Indikasi
:
Untuk mengobati gejala
RA,spondylitis ankilosa,OA,gout akut,serta mengontrolnyeri,dan implamasi akibat
oprasi ortopedik.
Kontra
Indikasi :
Hipersensitif terhadap aspirin
atau AINS lain,gangguan fungsi ginjal dan hati berat.
Perhatian
:
Penderita heperasiditas
lambung.Hamil,lactase.Gangguan fungsi ginjal ringan.
Efek
Samping :
Mual,muntah,diare,dyspepsia,konstifasi,pusing,sakit
kepala,ulkus peptic,pendarahan,perforasi,ruam kulit,gangguan fungsi ginjal,dan
hati,nyeri abdomen,konfusi
ringan,vertigo,udem,insomnia,trombositopenia,brokospasme,anafilaksis.
Dosis
;
Oral : Awal ; sehari 2X 75 mg
atau sehari 4 X50 mg.Maksimal 200 mg / hari tidak boleh > 3 hari.
Kemasan
:
5 X 10 Salut enteric 50 mg. 2 ml
X 5 ampul 50 mg/ml.
18)Ketorolac
Katerolak
injeksi 10 mg atau 30 mg/ml.
Indikasi
:
Katerolak parenteral di
indikasikan untuk penatalaksanaan jangka pendek (maksimal 2 hari) terhadap
nyeri akut derajat sedang berat segera setelah oprasi.
Dosis
:
Dosis
awal katerolak (untuk pasien dewasa) 10 mg diikuti dengan peningkatan dosis
10-30 mg setiap 4-6 jam bila dipelukan.Setiap pasien harus diberikan dosis efek
terendah sesuai dengan tingkat nyeri dan respon dari masing-masing pasien.Dosis
maksimal dewasa : 90 mg/hr.Pasien lanjut usia,pasien gangguan gagal ginjal
ringan dan BB < 50 kg :60 mg/hari.Terapi kombinasi dengan analgesic opioid
(morfin dan phetidine) untuk mendapatkan efek analgesic yang optimal pada
periode paska bedah awal dapat dilakukan bila nyeri bertambah hebat,karena
katerolak tidak mengganggu penyerapan analgesic opioid dan tidak mencetuskan
defresi napas atau sedasi seperti yang dapat terjadi pada pemberian analgesic
opioid dan dapat menurunkan dosis opioid yang diperlukan.
Kontra
Indikasi :
Alergi
terhadap katarolak,ultus peptikum aktif,pasien yang di duga/didiagnosa
menderita penyakit serebrovaskular ,diatosis hemoragik (gangguan
hemostasis)antara lain gangguan koagulasi,karena katarolak menghambat agresi
trombosit sehingga dapat memperpanjang waktu pendarahan, hipovolemia akibat dehidrasi
atau akibat lain,gangguan ginjal derajat sedang-berat (keratin serum >160
mmol/L), kehamilan,persalinan,melahirkan
atau lactase,anak < 16 th,bila diberikan secara epidural atau intratekal.
Kemasan
:
2 ml x6 Ampul 10 mg/ml.
19)Lidocain
Indikasi : Anestesi filtrasi dan anestesi
permukaan, antiaritmia
Efek
samping : Mengantuk
Pemberian ini dimaksud untuk
mengatasi gangguan irama antara lain VF, VT, Ventrikel Ekstra Sistol yang
multipel, multifokal, konsekutif/salvo dan R on T
Dosis:
Dosis 1 – 1,5 mg/kg BB bolus i.v
dapat diulang dalam 3 – 5 menit sampai dosis total 3 mg/kg BB dalam 1 jam
pertama kemudian dosis drip 2-4 mg/menit sampai 24 jam
dapat diberikan intratrakeal
atau transtrakeal dengan dosis 2–2,5 kali dosis intra vena
Kontra
indikasi :
Alergi, AV blok derajat 2 dan 3,
sinus arrest dan irama idioventrikuler.
20)Manitol
Infuse
20%
Komposisi:
Tiap 1000ml larutan mengandung
Manitol 200.00gram
AQuapro injeksi 800.00gram
Deskripsi:
Larutan infuse mengandung
manitol 20%, dalam air untuk injeksi. Osmolaritas larutan : 1098 mOsm/liter
Indikasi:
Sebagai osmotic dan diuretic
dalam pencegahan dan pengobatan untuk :
- Oliguria pada gagal ginjal akut yang
bertujuan mengembalikan fungsi ginjal kembali normal
- Menurunkan tekanan intracranial pra
dan pasca operasi pada pasien bedah neuro
- Menurunkan edema otak atau edema umum
( misalnya : intaokuler, asites)
- Mempercepat klirens ginjal pada kasus
keracunan atau overdosis,barbiturate atau sedative lain.
Dosis
dalam pemakaian:
Larutan manitol injeksi
diberikan secara infuse IV sebagai suatu osmoticdiuretic unutk melindungi kunci
ginjal pada gagal ginjal akut dan menurunkan peninggkatan tekanan intarakranial
dan intraokuler.
Dosis
total & Kecepatan infuse:
Ditenttukan atau disesuaikan
dengan seberapa berat kondisi klinis dan usia penderita.
Dosis umum untuk dewasa:
20-100 gm dalam waktu 24 jam.
Kecepatan impus di sesuakan
untuk mempertahankan aliran urin minimal 30-50 ml/jam.
Dosis untuk menurunkan
peninggian intracranial dalam badan syarap dan intra okuler:
1-2gm/kg BB diimpuskan dalam
waktu 30-60 menit.
Pada penatalaksanan untuk edema
dan ascitas :500 ml mannitol diimpuskan dalam waktu 2-6 jam.
Pada penatalaksanan oliguda:500
ml mannitol di impuskan dalam waktu 90 menit.
Dosis untuk meningkatkan dieresis pada intoksikasi:500 ml mannitol diimpuskan
dalam waktu 4-8 jam
Dosis umum untuk anak-anak : 12
gm/kg BB.
21)Martos
Maltosa
100 g/liter larutan infus.
Indikasi :
Suplai
air dan karbohidrat melalui rute parenteral pada pasien diabetes mellitus dan pada
pasien yang mempunyai penyakit diabetes akut.
Dosis :
Dewasa :
500-1000 ml dengan kecepatan tetesan infus yang rendah,500 ml dalam 2 jam.
Kemasan :
500 ml
dalam botol 1000 ml.
22)Metampyron+Lidocain
Nama
Dagang:
ADIMIDON
Metampiron 250 mg, piramidon 20
mg, lidokain hidroklorida 15 mg tiap ml injek. In: Analgetik dan
antipiretik. Km: Dos 25 vial @ 15 mg.
Nama Dagang:
CYMAMIDON
Metampiron 250 mg, lidokain
hidroklorida 15 mg tiap ml injek.In: sakit kepala, nyeri urat
saraf, pegal/sakit pada pinggang. KI: kepekaan terhadap antipirin,
aminopilin, dipiro, penyakit hati; bayi 3 bulan pertama atau bobot kurang dari
5 kg, wanita hamil 3 bulan pertama dan 6 minggu terakhir. Perh: dapat
menimbulkan agranulasitosis, hati-hati pada penderita diskrasia darah. ES:
Agranulositosis. DS: Dewasa: ½ -1 g (2-4 ml) satu kali; sehari tidak lebih
dari 3 g . Anak 250-500 mg (1-2 ml) satu kali, jika perlu diulang 3-4 jam;
sehari tidak lebih dari 1 g. Untuk s.k.,
i.m., i.v.: tidak boleh lebih dari 1 g sekaligus karna dapat menimbulkan
syok. Km: vial 10 ml.
23)Metampyron+Pavarin
Methampyrone / Metampiron 500 mg, Ekstrak Belladona 5 mg,
Papaverin HCl 30 mg.
Indikasi:
Gangguan spastik (kejang) pada saluran pencernaan, saluran kemih dan kelamin,
saluran empedu.
Dismenore (nyeri perut pada saat haid).
Kontra Indikasi:
Glaukoma sudut tertutup, sumbatan saluran kemih dan saluran pencernaan, atoni
(tidak adanya tegangan atau kekuatan otot) usus, ileus paralitikum, asma,
miastenia gravis, kolitis ulserativa, hernia hiatal, dan penyakit serius hati
atau ginjal.
Efek Samping:
Meningkatkan tekanan dalam mata, siklopegia, midriasis, mulut kering, pandangan
kabur, kemerahan pada wajah dan leher, retensi dan hesitansi urin, takhikardi,
dada berdebar, sembelit/susah buang air besar, suhu tubuh tinggi, perangsangan
susunan saraf pusat, ruam kulit, muntah, dan fotofobia.
Dosis:
Dewasa: 3X sehari 1/2 tablet.
Anak-anak :3X sehari ½ tablet.
24)Na Cl 0,9%
(Natrium Clorida)
NaCl 9 g, air untuk
injeksi ad 1000 mL tiap liter.
Indikasi
:
Mengembalikan
keseimbangan elektrolit pada dehidrasi.
Kontra
indikasi :
Hipematremia,
asidosis, hipokalemia.
Perhatian
:
Gagal jantung
kongstif, gangguan fungsi ginjal, hipoproteinemia, udem perifer, udem paru.
Anak, usia lanjut, hipertensi dan toksemia pada kehamilan. Lakukan tes ionogram
serum periodic pada terapi jangka panjang.
Efek
samping :
Panas, infeksi pada
tempat penyuntikan, thrombosis vena atau flebitis yang meluas dari tempat
penyuntikan, ekstravasasi.
Dosis
:
Infuse IV 2,5
mL/kgBB/jam atau 60 tetes/70kgBB/menit atau 180 mL/70kgBB/jam aatau disesuikan
dengan kondisi penderita.
Kemasan
:
Larutan infuse 500
mL x 20, 1000 mL x 10.
25)Piracetam
Bekerja secara
efektif pda telenchepalom dengan jaan memperbaiki fungsi dan mengkkatkan output
sel otak, serta mengaktifkan potensi neur fisiologi, terutama pada keaddaan deficit
:
Kompsisi:
1. Ensebion
400 setiap kapsul mengandung piracetam 400mg
2. Ensebion
800 setiap kaplet salut film mengandung piracetam 800mg
3. Encebion
syrup, setiap sendok teh (5ml) mengandung piracetam 500mg
Indikasi:
1. Syndrom
infolusi berhubungan dengan lansia, seperti kemunduran daya pikir,asthenia,
gangguan adaptasi, gangguan reaksi psikomotor
2. Dispungsi
serebral berhubungan dengan akibat pasca trauma ( sakit kepala,vertigo, agitasi
gangguan daya ingat &asthenia)
3. Akoholisme
kronis dan adikasi
4. Untuk
gangguan tingkah laku pada anak-anak misalnya pada anak-anak
hiperkinetik,enuresis
Kontra
indikasi :
Penderita dengan
gangguan ginjal ( bersihan creatinin kurang dari 20 ml/menit)
Efek
samping :
Umumnya jarang
kecuali pada dosis yang sangat tinggi mencapai 4000mg, dapat menyebabkan
kegelisahan yang ringan dan akan hilang bila dihentikan pemberiannya
Hati-hati terhadap
penderita yang hipersensitif terhadap piracetam.
Dosis
&cara pemakaian:
Kapsul & kaplet
1. Gejala
psikoorganik berhubungan dengan lansia:
Diberikan dengan
dosis awal sebesar 2,4 gram sehari selama 6 minggu, dilanjutkan dengan 1,2 gram
dalam sehari (dosis pemeliharaan).
26)Natrium Bikarbonat
Diberikan untuk dugaan
hiperkalemia (kelas I), setelah sirkulasi spontan yang timbul pada henti
jantung lama (kelas II B), asidosis metabolik karena hipoksia (kelas III) dan
overdosis antidepresi trisiklik.
Dosis:
1 meq/kg BB bolus dapat diulang
dosis setengahnya.
Jangan diberikan rutin pada
pasien henti jantung.
27)Ranitidine
Golongan/Kelas Terapi: Golongan Saluran Cerna.
Ranitidin 150 mg/tablet.25
mg/ampul.
Indikasi
:
Pengobatan jangka pendek tukak
duodenum aktif,tukak lambung aktif,mengurangi gejala refluks esophagitis.Terapi
pemeliharaan penyembuhan tukak duodenum dan lambung,sindrom Zollinger-Ellison.
Kontraindikasi:
Hipersensitivitas terhadap
ranitidin atau bahan-bahan lain dalam formulasi.
Dosis
:
Tukak
duodenum : sehari 2 X 150 Mg (pagi dan malam) atau sehari 1 X 300 Mg sesudah
makan malam atau sebelum tidur,selama 4-8 minggu.Tukak lambung aktif : sehari 2
X 150 Mg.Dosis hingga 6 gr sehari dapat diberikan pada penyakit yang
berat,refluks gastro esophagitis : sehari 2 X 150 Mg.Dosis yang diberikan pada
gangguan fungsi ginjal : bila bersihan kreatinin < 50 ml/menit : 150 Mg/24
jam.Bila perlu dosis dapat ditingkatkan secara hati hati setiap 12 jam atau
kurang tergantung tergantung kondisi penderita. Injeksi : 50 Mg IM/IV suntikan
lambat/IV infus setiap 6-8 jam.
Kemasan
:
Dus 100 tablet 150 Mg,Ampul 50
mg/2 ml X 10.
Efek
Samping:
Terbatas
dan tidak berbahaya: aritmia, vaskulitis, pusing, halusinasi, sakit kepala,
confusion, mengantuk, vertigo, eritema multiforme, kemerahan, pankreatitis,
anemia haemolitic acquired, agranulositosis, anemia aplastik, granulositopenia,
leukopenia, trombositopenia, pansitopenia, gagal hati, anafilaksis, reaksi
hipersensitivitas.
28)Ringer Lactat
Na Laktat 3.1 g,
CaCI6 g, KCI 0.3 g CaCI2 0.2 g air untuk nj ad 1000 mL.
Indikasi
:
Mengembalikan
keseimbangan Elektrolit pada dehidrasi
Kontra
Indikasi :
Hipematremia,
kelainan ginjal, kerusakan sel hati, laktat asedosis.
Perhatian
:
Jangan digunakan
bila botol rusak, larutan keluar atau berisi pertikel.
Epek
samping :
Panas, infeksi pada
tempat penyuntikan, trombosit vena atau flebitis yang meluas di tempat
penyuntikan.
Inter
aksi Obat :
Larutan mengandung
pospat
Dosis
:
Infuse IV dosis
sesuai dengan kondisi penderita.
Kemasan
:
Larutan infuse
500ml.
29)Salbutamol
Sulbutamol sulfat setara
salbutamol 2 mg dan 4 mg pertablet.Tiap sendok takar mengandung salbutamol
sulfat 2,4 mg setara dengan salbutamol 2 mg.
Indikasi
:
Kejang bronkus pada semua asma
bronchial,bronchitis kronis dan emfisema.
Kontra
Indikasi :
Hipersensitif.
Perhatian
:
Hati-hati pada penderita
thyrotoksikosis,hipertensi,gangguan kardiovaskuler,hipertyroid.Sebaiknya
dihindari pada kehamilan terisemester pertama.Hati-hati penggunaan pada anak
kurang dari 2 tahun.
Efek
Samping :
Pada pemkaian dosis besar kadang
terjadi tremor,palpitasi,krjang otot,taki kardi,sakit kepala dan ketegangan.
Dosis
:
Dewasa > 12 tahun 2-4 mg 3-4
kali sehari atau 1-2 sendok (5-10 ml) 3-4 kali sehari.Anak : 2-6 tahun 1-2 mg
3-4 kali sehari atau ½ - 1 sendok (0,25-5 ml) 3-4 kali sehari.6-12 tahun 2 mg
3-4 kali sehari atau1 sendok (5 ml) 3-4 kali sehari.
Kemasan
:
Tab 2 mg dos 10 X 10 tablet,tab
4 mg dos 10 X 10 tablet.Botol 100 ml.
30)Simetidin
Simetidin 200 mg.
Indikasi
:
Pengobatan tukak usus,tukak
lambung aktif,refluks gastroesofagus yang erosive,patologis seperti pada
sindrom Zollinger-Elison,mastosis sistemik,adenoma endokrin multiple.
Dosis
:
Pengobatan tukak usus 800
mg/hari malam hari atau 300 mg 4 X sehari atau 400 mg/ 2X sehari saat pagi dan
sebelum tidur selama 4-6 minggu,dosis perawatan 400 mg sehari sekali sebelum
tidur selama 400 mg sehari sekali sebelum tidur,tukak lambung aktif 800 mg
2X/hari atau 400 mg 4X sehari selama 12 minggu,hipersekresi patologis 300 mg 4X
sehari.
Kemasan
:
Dos 100 tablet 200 mg.
31)Stesolid Rectal
Deazepam 10 mg/2 ml injeksi,2
mg/5 ml sirup,2 mg :5 mg/tablet :5 mg/2.5 ml :10 mg/2,5 ml dalam tube.
Indikasi
:
Neuritis,reumatik otot dan
treumatik,psikosomatis,terapi penghentian gejala alkoholisme,status
epilepsi,sebelum dan sesudah oprasi,antisedasi pada endoskopi,kateterisasi
jantung,premedikasi sebelum anestesi,spasme otot akut misalnya tetanus,anti
kejang.
Kontra
indikasi :
Miastenia gravis,penderita
gluekoma.
Perhatian
:
Selama terapi jangan menyalakan
mesin atau kendaraan.
Dosis
:
Oral ; Dewasa,3 X sehari 2-5 mg
kalau perlu dinaikan dosisnya sampai 3X sehari 10 mg.
Usia lanjut :1-2 kali sehari
2-2,5 mg,Anak 6-14 tahun ; 3 kali sehari 5 ml sirop.Anak dibawah 6 tahun : 3X
sehari2,5-5 ml sirop.Injeksi : Tube rectal,dewasa 1 X 5 Mg.Usia lanjut :1-2X
sehari 2-2,5 mg.
Kemasan
:
Dos 100 tablet 2 mg,5 mg,botol
ml sirup,dos 10X5 ampul,5 tube rectal 5 mg,10mg.
32)Tranexamic Acid
Asam traneksamat 250 mg/ml
injeksi : 250 mg.
Indikasi
:
Hemostatikum.
Kemasan
:
Dos 10 ampul dos 10 X 10 kapsul.
Comments
Post a Comment