Aspek-Aspek Sosial Budaya yang Berkaitan dengan Praktik, Perkawinan,
Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Bayi Baru Lahir
A.
Aspek Sosial Budaya
dalam Setiap Perkawinan
Berdasarkan pada aspek sosial budaya pola penyesuaian perkawinan
dilakukan secara bertahap:
a)
Fase pertama bulan madu, pasangan masih menjalani hidup
dengan kebahagiaan diawali dengan rasa cinta awal perkawinan
b)
Fase kedua mulai krisis perkawinan terjadi proses
penyesuaianakan adanya perbedaan yang terjadi apabila sukses dalam penerimaan
kenyataan maka akan di lanjutkan dengan suksesnya fase menerima kenyataan.
Hal yang paling utama dalam perkawinan adalah pengertian
B.
Aspek Sosial Budaya
dalam Trimester Kehamilan
Peraawatan kehamilanmerupakan salah satu faktor yang harus
diperhatikanuntuk mencegah terjadinya komplikasi dan kematian setiap
persalinan. Disamping itujuga untuk menjaga kesehatan janin dan menjaga
pertumbuhhan. Memahami perawatan kehamilan adalah penting untuk mengetahui
dampak kesehatan bayi dan Ibu.
·
Trimester 1 : Minggu ke 1-12
·
Trimester 2 : Minggu ke 12-24
·
Trimester 3 : Mulai gelisah, 8-9 bulan (sering BAK)
C.
Aspek Sosial
Budaya selama Persalinan kala 1 2 3 4
·
Trimester 1 : Masa ngidam
·
Trimester 2 : Makan selalu banyak
·
Trimester 3 : Mulai gelisah
D.
Aspek Sosial
Budaya dalam Masa Nifas
Masa nifas yaitu masa sesudah persalianan yang diperlukan untuk pulihnya
kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu (secara teori)
Jadi arti keseluruhan pada masa nifas adalah suatu hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia untuk mencapai tujuan bersama pada masa sesudah
persalinan.
1.
Macam-macam aspek budaya pada masa nifas
Masa nifas dilarang makan telur, daging udang, ikan laut,
daun lemabyung, pare, nanas, gula merah dan makanan berminyak
·
Dampak Positif :
Tidak ada
·
Dampak Negatif : Merugikan karena masa nifas memerlukan
makanan yang bergizi dan seimbang agar ibu dan bayi sehat
Setelah melahirkan / operasi hanya boleh makan tahu dan tempe
(tanpa garam)
·
Dampak Positif :
Tidak ada
·
Dampak Negatif : Merugikan
Masa nifas dilarang tidur siang
·
Dampak Positif :
Tidak ada
·
Dampak Negatif : Karena masa nifas harus cukup istirahat
kurangi kerja berat
Masa nifas saat menyusui setelah waktunya magrib harus puasa
tidak memekan makanan yang padat
·
Dampak Positif : Hal
ini di benarkan karena faktanya masa nifas setelah magrib dapat menyebabkan
penimbunan lemak, disamping itu organ-organ kandungan pada masa nifas belum
pulih kembali.
·
Dampak Negatif :Ibu menjadi kurang nutrisi sehingga produksi
ASI menjadi berkurang
Ibu setelah melahirkan dan Bayinya harus di pijat/di urut
·
Dampak Positif : Jika
pijatan benar maka peredaran darah akan lancar
·
Dampak Negatif : Pijatan yang salah akan berbahaya karena akan
merusak kandungan
E.
Aspek Sosial
Budaya yang berkaitan dengan Bayi Baru Lahir
Seorang bayi yang baru lahir umumnya mempunyai berat 2,7-3,6 kg panjang
45-55cm. Tetapi ia akan kehilangan sampai 10% dalam tubuhnya setelah
melahirkan. Akhir minggu pertama Berat Tubuh akan naik kembali. Inilah beberapa
mitos yang beredar di masyarakat setelah bayi baru lahir :
1)
Di bedong agar kaki tidak bengkok. Ternyata di bedong bisa
membuat peredaran darag beyi terganggu, kerja jantung lebih berat memompa
darah. Akhirnya ada permasalahan dengan pernafasannya.
2)
Hidung ditarik agar mancung. Sebenarnya tidak ada hubungannya
menarik hidung semua tergantung dari tulang hidungnya dan itumerupakan bawaan.
3)
Memakai gurita agar tidak kembung. Jelas salah karena
pemakaian gurita akan menghambat organ-organ perut.
4)
Menggunting bulu mata agar lentik. Memotong bulu mata akan
mengurangi fungsi mata dari benda-benda asing
5)
Memberi setetes kopi agar bayi tidak kejang. Pemberian kopi
pada bayi jelas berbahaya karena mengandung kafein.
6)
Jangan memeras kencang-kencang saat mencuci baju bayi agar
bayi tidak gelisah.
7)
Jangan menyusui bayi jika ibunya sedang sakit. Ternyata tubuh
ibu menghasilkan kekebalan tubuh lebih banyak dan menghasilkan ASI terhadap
kekebalan tubuh sangat baik.
Comments
Post a Comment