KONSEP DASAR PENYULIT
MASA NIFAS
Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
alat-alat kandung kembali ke keadaan seblum hamil. Selama nifas, dalam proses perubahan
kembali normalnya ada yang berjalan lancar, namun kadang ada juga yang timbul
berbagai macam penyulit seperti penjelasan berikut.
A.
Infeksi Nifas
1) Endometritis
PENGERTIAN
Endometritis
adalah peradangan yang terjadi pada endometrium, yaitu lapisan sebelah dalam
pada dinding rahim yang terjadi infeksi.
GEJALA KLINIS
a)
uterus
pada endometritis agak membesar, serta nyeri pada perabaan dan lembek.
b)
Mulai
hari ke-tiga suhu meningkat, nadi menjadi cepat. Akan tetapi dalam beberapa
hari suhu dan nadi menurun dan dalam kurang dari satu minggu keadaan sudah
normal kembali.
c)
Lochea
pada endometritis biasanya bertambah dan kadang kadang berbau.
2)
Peritonitis
PENGERTIAN
Peritonitis
adalah peradangan yang biasanya disebabkan oleh infeksi pada selaput rongga
perut (peritoneum).
Peritoneum
adalah selaput tipis dan jernih yang membungkus organ perut dan dinding perut
sebelah dalam
PENYEBAB
a)
Penyebaran
infeksi dari organ perut yang terinfeksi
b)
Penyakit
radang panggul pada wanita yang masih aktif melakukan kegiatan seksual
c)
Infeksi
dari rahim dan saluran telur yang mungkin disebabkan oleh bebrapa jenis kuman
(termasuk yang menyebabkan gonorrhea dan infeksi klamidia)
d)
Kelainan
hati atau gagal jantug dimana cairan bisa berkumpul diperut dan mengalami
infeksi
e)
Adanyan
pembedahan yang mengakibatkan cedera pada kandung empedu, ureter, kandung kemih
atau usus.
f)
Dialisa
peritoneal.
g)
Iritasi
tanpa infeksi
GEJALA
a)
Gejala
tergantung jenis dan penyebaran infeksinya
b)
Muntah
c)
Demam
tinggi
d)
Nyeri
tumpul pada perut
e)
Muncul
abses
PENATALAKSANAAN
Biasanya
yang pertama dlakukan adalah pembedahan eksplorasi darurat, terutama bila
terdapat appendicitis, ulkus peptikum yang mengalami perforasi atau diver
tikulitis.
Pada
peradangan pancreas (pancreas akut) atau penyakit radang panggul pada wanita,
pembedahan darurat biasanya tidak dilakukan. Diberika antibiotic yang tepat,
bila perlu diberikan beberapa macam antibiotic diberikan bersamaan.
B.
Bendungan ASI
PENGERTIAN
Bendungan
ASI adalah pembendungan air susu karena penyempitan duktus laktoferin atau oleh
kelenjar – kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna atau karena kelainan pada
putting susu.
PENYEBAB
1) Pengosongan mammae yang tidak sempurna
2) Faktor hisapan bayi yang tidak aktif
3) Posisi ibu menyusui yang tidak benar
4) Peuting susu terbenam
5) Putting susu terlalu panjang
GEJALA
1) Payudara terlihat bengkak
2) Payudara terasa keras
3) Payudara terasa panas
4) Terdapat nyeri tekan pada payudara
PENATALAKSANAAN
1) Bila ibu menyusui
a)
Susukan
sesering mungkin dan susui dengan kedua payudara secara bergantian
b)
Kompres
payudara dengan ir hangat sebelum menyusui
c)
Bantu
dengan memijat payudara sebelum memulai menyusui
d)
Sangga
payudara
e)
Kompres
payudara dengan air dingin diantara menyusui
f)
Bila
diperlukan berikan paracetamol 500 mg per oral setiap 4 jam
g)
Lakukan
evaluasi setelah 3 hari untuk mengevaluasi hasilnya
2)
Bila
ibu tidak menyusui
a)
Sangga
oayudara
b)
Kompres
dingin pada payudara untuk mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri
c)
Bila
diperlukan berikan parasetamol 500 mg per oral setiap 4 jam
d)
Jangan
dipijat atau kompres hangat pada payudara
C.
Infeksi Payudara
PENGERTIAN
Infeksi payudara adalah infeksi yang terjadi pada jarinagn payudara.
Infeksi payudara merupakan keluhan yang jarang dijumpai di klinik dan lebig
banyak terjadi pada wanita menyusui.
KLASIFIKASI
1)
MASTITIS
Mastitis adalah peradangan pada payudara. Kejadian ini biasanya terjadi 1-3
minggu setelah post partum
PENYEBAB
a)
Staphylococcus
aureus
b)
Sumbatan
saluran susu yang berlanjut
KOMPLIKASI
a)
Mammae
yang membesar, nyeri, merah dan membengkak
b)
Temperature
badan ibu tinggi kadang disertai menggigil
c)
Bila
mastitis berlanjut dapat menyebabkan abses payudara
PENATALAKSANAAN
a)
Berikan
kloksasilin 500 mg setiap 6 jam selama 10 hari. Bila diberikan sebelum
terbentuk abses biasanya keluhannya akan berkurang
b)
Sangga
payudara
c)
Kompres
dingin
d)
Bila
diperlukan berikan paracetamol 500 mg per oral setiap 4 jam
e)
Ibu
harus didorong menyusui walau ada pus
f)
Ikuti
perkembangan 3 hari setelah pemberian pengobatan
2)
Abses Payudara
Abses payudara berbeda dengan mastitis. Abses oayudara terjadi abapila
mastitis tidak tertangani dengan baik, sehingga memperberat infeksi.
GEJALA
a)
Sakit
pada payudara ibu tampak lebih parah
b)
Payudara
lebih mengkilap dan berwarna merah
c)
Benjolan
terasa lebih lunak karena berisi nanah
PENATALAKSANAAN
a)
Diperlukan
anestesi umum (ketamin)
b)
Insisi
radial dari tengah dekat pinggir aerola ke pinggir, supaya tidak memotong
saluran ASI
c)
Pecahkan
kantong pus
d)
Pasang
tampon dan drainase kemudian angkat setelah 24 jam
e)
Berikan
kloksasilin 500 mg setiap 6 jam sekali bila diperlukan
f)
Sangga
payudara
g)
Kompres
dingin
h)
Bila
diperlukan berikan paracetamol 500 mg per oral setiap 4 jam
i)
Ibu
harus didorong menyusui bayinya walau ada pus
j)
Lakukan
follow up setelah pemberian pengobatan selama 3 hari
D.
Tromboflebitis
PENGERTIAN
Trombofeblitis
adalah invasi/ perluasan mikroorganisme pathogen yang mengikuti alira darah
disepanjang vena dan cabang – cabangnya. Trombofeblitis didahului dengan
thrombosis, dapat terjadi pada kehamilan tetapi lebih sering ditemukan pada
masa nifas
PENYEBAB
1)
Perubahan
susunan darah
2)
Perubahan
laju peredaran darah
3)
Perlukaan
lapisan interna pembuluh darah
FAKTOR
PREDISPOSISI
1)
Riwayat
bedah kebidanan
2)
Usia
lanjut
3)
Multi
paritas
4)
Varises
5)
Infeksi
nifas
E.
Ganguan Psikologis Masa Nifas
1)
Depresi Post Partum
Setelah melahirkan, banyak wanita yang memiliki suasana hati yang berubah –
ubah. Mereka mungkin merasa bahagia di satu saat, kemudian sedih saat
berikutnya. Tapi, gejala ini seringkali disebabkan oleh “baby blues” yaitu
kondisi temporer yang dialami 50-80% wanita setelah melahirkan.
GEJALA
a) Merasa gelisah atau murung
b) Merasa sedih, putus asa dan kewalahan
c) Kurang energy dan motivasi
d) Banyak menangis
e) Makan dan tidur terlalu sedikit atau
terlalu banyak
f)
Kesulitan
berfikir atau membuat keputusan
g) Memiliki masalah memori
h) Merasa tidak berharga dan bersalah
i)
Kehilangan
minat atau kesenangan pada aktivitas yang biasanya disukai
j)
Menarik
diri dari teman dan keluarga
PENATALAKSANAAN
a) Memberi dukungan psikologis dan bantuan
nyata pada bayi dan asuhan di rumah
b) Memberikan dukungan dan mendengarkan
keluhan ibu
c) Meyakinakn pada ibu bahwa pengalaman
tersebut merupakan hal biasa
d) Membantu ibu dan suaminya untuk memikirkan
peran masing – masing sebagai orang tua
e) Pertimbangkan pemberian obat – obatan anti
depresan jika tidak ada
2)
Post Partum Blues
Post partum blues dinamakan juga post natal blues atau baby blues adalah
gangguan mood yang menyertai suatu persalinan. Biasanya terjadi dari hari
ketiga sampai kesepuluh dan umumnya terjadi akibat perubahan hormonal. Hal ini
umumnya terjadi kira – kira antara 10-17% dari perempuan. Penyebab terjadinya
post partum blues sampai saat ini belum jelas diketahui.
GEJALA
a) Iritabilitas (mudah tersinggung)
b) Menangis dengan tiba – tiba
c) Cemas yang berlebihan
d) Mood yang labil
e) Gangguan selera makan
f)
Merasa
tidak bahagia
g) Tidak mau bicara
h) Gangguan tidur
i)
Sulit
berkonsentrasi dan membuat keputusan
PENATALAKSANAAN
Asuhan
dan dukungan yang lebih aal dari bida sangat penting dalam membantu orang tua
memahami bahwa kondisi post partum blues anya bersifat sementara. Asuhan
kebidanan yang diberikan kepada ibu yang mengalami post partum blues bersifat
holistic, meliputi: perilaku, emosional, intelektual, sosial dan psikologis
secara bersamaan dengan melibatkan lingkunagn yaitu suami, keluarga, dan juga
teman dekat si ibu.
3)
Post Partum Psikosa
Post partum psikosa adalah depresi yang terjadi pada minggu pertama dalam 6
minggu setelah melahirkan.
GEJALA
a) Delusi
b) Halusinasi
c) Gangguan saat tidur
d) Obsesi mengenai bayi
PENATALAKSANAAN
a) Sarankan pada anggota keluarga agar lebih
memperhatikan kondisi keadaan ibu serta memberikan dukungan psikis agar tidak
merasa kehilangan perhatian.
b) Anjurkan ibu untuk:
-
Beristirahat
cukup
-
Mengkonsumsi
makanan dengan gizi seimbang
-
Bersikap
fleksibel
-
Berbagi
cerita dengan orang terdekat dan membuka dii dengan orang baru
-
Konsultasi
ke tenaga medis
Comments
Post a Comment