SATUAN
ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
KEBUTUHAN
FISIK IBU HAMIL TRIMESTER I, II, III
Kehamilan akan memicu perubahan secara anatomis, fisiologis,
maupun biokimia. Adanya perubahan tersebut akan sangat mempengaruhi kebutuhan
ibu hamil yang bertujuan untuk memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan
janin.
Mata
Kuliah : Asuhan
Kebidanan I (kehamilan)
Kode
Mata Kuliah : BD.
301
Pokok
Bahasan : Kebutuhan
fisik ibu hamil trimester I, II, III
Sub
Pokok : - Nutrisi dan Personal hygiene
- Pakaian dan Eliminasi
- Seksual
- Mobilisasi, body mekanik
- Exercise / senam hamil
- Istirahat /
tidur
- Imunisasi
- Traveling
- Persiapan laktasi
- Persiapan persalinan dan kelahiran bayi
- Memantau
kesejahteraan janin
- Ketidaknyamanan dan cara mengatasi
- Kunjungan ulang
- Pekerjaan
- Tanda bahaya dalam kehamilan
Beban Studi : 5
SKS (T : 3 P : 2)
Waktu Pertemuan :
Semester
: III
/ Tingkat II
Dosen
Pengampu :
A.
Tujuan
Instruksional
1.
Umum : Pada akhir perkuliahan, mahasiswa
diharapkan mampu melakukan asuhan kebidanan pada kehamilan
berdasarkan konsep dan keterampilan serta evidace base dalam praktik kebidanan
dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan melalui pokok-pokok asuhan
ibu hamil yaitu kebutuhan fisik ibu hamil trimester I, II dan III
2.
Khusus
: Pada akhir perkuliahan, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan tentang kebutuhan fisik ibu hamil trimester I,
II dan III, yaitu :
- Nutrisi
- Personal hygiene
- Pakaian
- Eliminasi
- Seksual
- Mobilisasi, body mekanik
- Exercise / senam hamil
- Istirahat /
tidur
- Imunisasi
- Traveling
- Persiapan laktasi
- Persiapan persalinan dan kelahiran bayi
- Memantau
kesejahteraan janin
- Ketidaknyamanan dan cara mengatasi
- Kunjungan ulang
- Pekerjaan
- Tanda bahaya dalam kehamilan
B.
Pokok-pokok
Materi
Kebutuhan fisik ibu hamil trimester I,
II dan III, yaitu :
- Nutrisi
- Personal hygiene
- Pakaian
- Eliminasi
- Seksual
- Mobilisasi, body mekanik
- Exercise / senam hamil
- Istirahat /
tidur
- Imunisasi
- Traveling
- Persiapan laktasi
- Persiapan persalinan dan kelahiran bayi
- Memantau
kesejahteraan janin
- Ketidaknyamanan dan cara mengatasi
- Kunjungan ulang
- Pekerjaan
- Tanda bahaya dalam kehamilan
C.
Materi
“Kebutuhan fisik ibu hamil trimester I, II dan
III”
Kehamilan merupakan proses yang
alamiah. Seorang wanita disebut hamil jika sel telur berhasil dibuahi oleh
sperma laki-laki. Hasil pembuahan akan menghasilkan zigot, kemudian berkembang
menjadi embrio. Bila berlangsung normal, proses kehamilan akan berjalan terus
sampai janin siap untuk dilahirkan ke dunia.
Kehamilan akan memicu perubahan
secara anatomis, fisiologis, maupun biokimia. Adanya perubahan tersebut akan
sangat mempengaruhi kebutuhan ibu hamil yang bertujuan untuk memaksimalkan
pertumbuhan dan perkembangan janin. Kebutuhan ibu selama hamil diantaranya
ialah kebutuhan fisik dan kebutuhan psikologis. Kebutuhan fisik ibu hamil pada
trimester I, II dan III diantaranya ialah kebutuhan nutrisi, personal hygiene,
pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi, body mekanik, exercise / senam hamil, istirahat
/ tidur, imunisasi, traveling, persiapan
laktasi, persiapan persalinan dan kelahiran bayi, memantau kesejahteraan
janin, ketidaknyamanan dan cara mengatasi, kunjungan ulang, pekerjaan dan tanda bahaya dalam
kehamilan. Kebutuhan fisik pada ibu hamil pada setiap trimesternya akan selalu
berbeda-beda, oleh sebab itu bidan harus memahami kebutuhanfisik ibu pada tiap trimesternya.
1.
Kebutuhan fisik ibu hamil trimester
I
a.
Nutrisi
Kebutuhan gizi ibu hamil meningkat 15%
dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal. Peningkatan gizi ini dibutuhkan
untuk pertumbuhan ibu dan janin, persiapan laktasi dan penyembuhan pada masa
post partum. Makanan yang dikonsumsi ibu hamil 40% digunakan untuk pertubuhan
janin dan sisanya (60%) digunakan untuk pertumbuhan ibu nya. Penambahan berat badan pada
trimester I ± 1 kg.
Pemenuhan kebutuhan gizi pada trimester
pertama lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Hal ini dikarenakan
pada masa ini sedang terjadi pembentukan sistem saraf, otak, jantung dan organ
reproduksi janin.
Selama trimester I, ibu harus
mengonsumsi berbagai jenis makanan berkalori tinggi untuk mencukupi kebutuhan
kalori yang bertambah 170 kalori (setara 1 porsi nasi putih). Tujuannya, agar
tubuh menghasilkan cukup energi, yang diperlukan janin yang tengah terbentuk
pesat. Konsumsi minimal 2000 kilo kalori per hari. Penuhi kalori melalui aneka
sumber karbohidrat (nasi, mie, roti, sereal, dan pasta), dilengkapi sayuran,
buah, daging-dagingan atau ikan-ikanan, susu dan produk olahannya. Agar asupan
kalori terpenuhi, meski dilanda mual dan muntah, makan dalam porsi kecil tapi
sering. Konsumsi makanan selagi segar atau panas. Contoh porsi yang dapat
dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan zat gizi per hari pada trimester 1, antara
lain roti, sereal, nasi 6 porsi, buah 3 - 4 porsi, sayuran 4 porsi, daging,
sumber protein lainnya 2 - 3 porsi, susu atau produk olahannya 3 - 4 porsi,
camilan 2 - 3 porsi
Konsumsi aneka jenis makanan sumber kalsium
untuk menunjang pembentukan tulang kerangka tubuh janin yang berlangsung saat
ini. Kebutuhan kalsium Anda 1000 miligram/hari. Didapat dari keju 3/4 cangkir,
keju Parmesan atau Romano 1 ons, keju cheddar 1,5 ons, custard atau puding susu
1 cangkir, susu (full cream, skim) 8 ons, yoghurt 1 cangkir.
Penuhi kebutuhan asam folat 0,6 miligram
per hari, diperoleh dari hati, kacang kering, telur, brokoli, aneka produk
whole grain, jeruk, dan jus jeruk. Konsumsi juga vitamin C untuk pembentukan
jaringan tubuh janin, penyerapan zat besi, dan mencegah pre-eklampsia.
Sumbernya: 1 cangkir stroberi (94 miligram), 1 cangkir jus jeruk (82 miligram),
1 kiwi sedang (74 miligram), 1/2 cangkir brokoli (58 miligram).
Konsumsi pula protein untuk memperoleh
asam amino bagi pembentukan otak janin, diitambah kolin dan DHA untuk membentuk
sel otak baru. Sumber kolin; susu, telur, kacang-kacangan, daging sapi dan roti
gandum. Sumber DHA: ikan, kuning telur, produk unggas, daging, dan minyak
kanola.
Konsumsi vitamin A, B1, B2, B3, dan B6, semuanya untuk
membantu proses tumbuh-kembang, vitamin B12 untuk membentuk sel darah baru,
vitamin C untuk penyerapan zat besi, vitamin D untuk pembentukan tulang dan
gigi, vitamin E untuk metabolisme. Jangan lupa konsumsi zat besi, karena volume
darah akan meningkat 50%. Zat besi berguna untuk memroduksi sel darah merah.
Apalagi jantung janin siap berdenyut pada minggu ke 12.
b. Personal Hygiene.
Tujuan
perawatan personal hygiene diantaranya ialah :
·
Meningkatkan derajat
kesejahteraan seseorang
·
Memelihara kebersihan
diri seseorang
·
Memperbaiki personal
hygiene yang kurang
·
Pencegahan penyakit
·
Meningkatkan percaya
diri seseorang
·
Menciptakan keindahan
Kebersihan
ibu harus dijaga selama masa kehamilan untuk mencegah infeksi. Seperti hal-hal
dibawah ini :
1)
Ibu hamil dianjurkan
mandi minimal 2 kali sehari, karena ibu
hamil cenderung mengeluarkan keringat lebih banyak. Manfaat mandi ialah :
·
Mencegah infeksi
·
Menyegarkan
·
Menghilangkan kotoran.
Hal-hal
yang harus diperhatikan ketika mandi ialah : mandi harus hati-hati jangan
sampai jatuh, air yang digunakan harus bersih, air tidak terlalu dingin dan
tidak terlalu panas serta gunakan sabun yang mengandung antiseptic.
2)
Kebersihan gigi dan
mulut.
Pada
trimester pertama wanita hamil mengalami eneg dan mual (morning sickness).
Keadaan ini menyebabkan peran perawatan gigi tidak diperhatikan dengan baik,
sehingga timbul karies, gingivitis, dan stomatis. Bila kerusakan-kerusakan gigi
ini tidak diperhatikan dengan baik maka dapat menjadi sarang infeksi yang
menyebar kemana-mana. Maka dari itu bila keadaan mengijinkan, tiap wanita hamil
harus memeriksakan giginya secara teratur sewaktu hamil. Perawatan gigi perlu
selama kehamilan karena hanya gigi yang baik menjamin pencernaan yang sempurna.
Cara menjaga kebersihan gigi diantaranya:
·
Tambal gigi yang
berlubang
·
Mengobati gigi yang
terinfeksi
·
Untuk mencegah karies
gigi, ibu hamil dapat menyikat gigi dengan teratur, membilas mulut dengan air
setelah makan atau minum apa saja dan gunakan pencuci mulut yang bersifat akali
atau basa.
3)
Anjurkan ibu hamil
untuk menjaga daerah genetalia, terutama daerah genetalia, terutama cara
membersihkan area anogenital dari daerah atas ke bawah. Cara melakukan
pembersihan pada daerah vulva yaitu dengan gerakan dari depan ke belakang
setiap kali BAB dan BAK , kemudian gunakan tissue yang halus dan tidak
mengandung wewangian untuk mengeringkan. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah:
·
Celana dalam harus
kering
·
Jangan gunakan
obat/menyemprot ke dalam vagina
·
Sesudah BAB/BAK di lap dengan lap khusus.
c.
Eliminasi
Masalah
buang air kecil tidak mengalami kesulitan bahkan cukup lancar. Untuk
memperlancar dan mengurangi infeksi kandung kemih, ibu hamil harus minum 8-12
gelas cairan setiap harinya. Ibu hamil sering berkemih pada trimester 1, karena
kandung kemih tertekan oleh adanya pembesaran uterus. Bila ingin berkemih,
segerakan ibu hamil untuk miksi, karena dengan menahan berkemih akan membuat
bakteri didalam kandung kemih berlipat ganda. Namun, untuk BAB tetap normal seperti
biasanya dengan konsistensi lunak.
d.
Seksual
Hubungan
seksual dapat dilakukan selama kehamilan berjalan dengan normal sampai akhir kehamilan.
Minat melakukan hubungan seksual menurun pada trimester I (3 bulan pertama). Jangankan
kepingin, bangun tidur saja sudah didera morning sickness, muntah, lemas,
malas, segala hal yang bertolak belakang dengan semangat dan libido. Fluktuasi,
kelelahan, dan rasa mual dapat menghisap semua keinginan untuk melakukan
hubungan seks. Waktu yang disarankan untuk membatasi melakukan hubungan seksual
pada trimester pertama ialah bila ibu hamil punya riwayat keguguran atau
ancaman keguguran atau menunjukkan tanda-tanda ancaman keguguran.
e. Istirahat dan Tidur
Wanita
hamil dianjurkan untuk merencanakan istirahat yang teratur khususnya seiring
dengan kemajuan kehamilannya. Jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan
dengan baik, karena istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan
kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangan
janin. Tidur pada malam hari selama kurang lebih 8 jam dan pada siang hari
kuang lebih 1 jam adalah waktu yang cukup untuk ibu hamil istirahat.
f.
Imunisasi
Imunisasi
adalah suatu tindakan untuk memberikan kekebalan dengan cara memasukkan vaksin
ke dalam tubuh manuasia. Sedangkan kebal adalah suatu keadaan dimana tubuh
mempunyai daya kemampuan mengadakan pencegahan penyakit dalam rangka menghadapi
serangan kuman tertentu.
Imunisasi
yang dibutuhkan oleh ibu hamil yang terutama adalah tetanus toxoid. Imunisasi
tetanus toxoid adalah proses membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan
terhadap infeksi tetanus. Imunisasi
TT harus diberikan sebanyak 2 kali, dengan jarak waktu TT1 dan TT2 minimal
1bulan, dan ibu hamil harus sudah diimunisasi lengkap pada umur kehamilan 8
bulan. Imunisasi TT diberikan secara IM pada lengan dengan dosis 0,5 ml. Jadwal
pemberian imunisasi tetanus toxoid adalah :
Imunisasi
|
Interval
(selang
waktu minimal)
|
Lama perlindungan
|
TT
1
|
Pada kunjungan ANC I
|
-
|
TT
2
|
4 minggu setelah TT 1
|
3
tahun
|
TT
3
|
6 bulan setelah TT 2
|
5
tahun
|
TT
4
|
1 tahun setelah TT 3
|
10
tahun
|
TT
5
|
1
tahun setelah TT 4
|
25 Tahun – seumur hidup
|
g.
Traveling
Wanita hamil harus hati-hati
melakukan perjalanan yang cenderung lama dan melelahkan, karena dapat
menimbulkan ketidaknyamanan. Ibu hamil dianjurkan melakukan perjalanan kesuatu
daerah dengan lingkungan yang menyenangkan (rekreasi) didampingi suami dan keluarga
dengan catatan jarak tempat tersebut tidak jauh, kondisi perjalanan baik dan
kondisi lingkungan yang tidak membahayakan ibu dan janin.
Traveling selama kehamilan trimester
I merupakan waktu yang sangat sensitive karena rawan terjadi keguguran dan kehamilan
di luar kandungan. Selain itu pada trimester I akan traveling akan sedikit menganggu
karena rasa mual, kelelahan, resiko abortus. Kendaraan yang dapat digunakan
untuk traveling seperti mobil, kereta api, pesawat terbang. Bepergian dengan
pesawat terbang saat hamil itu aman. Namun waktu terbaik untuk bepergian
menggunakan pesawat terbang ialah pada usia kehamilan 14-27 minggu. Wanita yang
bepergian dengan pesawat terbang dengan penerbangan > 3-5 jam beresiko
mengalami keram serta bengkak pada kaki karena adanya pembekuan pembuluh darah
vena.
h.
Memantau kesejahteraan janin
1)
USG
Pemantauan kesejahteraan janin pada trimester I dapat
dilakukan dengan pemeriksaan USG. USG merupakan alat bantu diagnostic yang semakin
penting di dalam pelayanan kesehatan ibu hamil. Fungsi penting dari alat ini
adalah menentukan usia gestasi dan pemantauan keadaan janin, penentuan usia
gestasi, penapisan anomaly. Periode
kehamilan awal ini merupakan saat yang tepat untuk memulai diskusi mengenai
seputar pertumbuhan dan perkembangan kehamilan sekaligus tanda-tanda peringatan
bahwa kehamilan normal.
2)
Analisis penyakit ibu
Kesehatan ibu akan mempengaruhi kesehatan janin, oleh karena
itu sangat perlu untuk deteksi dini kelainan atau penyakit pada ibu agar dapat
dikoreksi segera dan dapat mengurangi resiko bagi janin.
i.
Ketidaknyamanan
dan cara mengatasinya
1)
Kelelahan
Penyebab utama tidak diketahui, tetapi mungkin berhubungan
dengan penurunan laju metabolisme basal pada awal kehamilan. Cara mengatasi :
sarankan ibu untuk sering beristirahat disela aktivitas tetapi hindari
istirahat yang berlebihan dan yakinlah bahwa hal ini normal terjadi.
2)
Keputihan
Penyebab : peningkatan produksi lender sebagai akibat dari
peningkatan kadar estrogen. Cara mengatasinya : meningkatkan personal hygiene
ibu hamil dan gunakan pakaian dalam dari jenis kain katun.
3)
Ngidam
Penyebab : mungkin berkaitan dengan persepsi individu
mengenai apa yang bisa mengurangi rasa mual dan indera pengecap menjadi tumpul
sehingga makanan yang merangsang lebih dicari. Cara mengatasinya : tidak
menganggu, selama gizi ibu hamil tercukupi kecuali makanan yang membahayakan
ibu dan janin.
4)
Nocturia
Penyebab : tekanan uterus pada kandung kemih. Cara
mengatasinya : segera kosongkan kandung kemih bila penuh, perbanyak minum
disiang hari daripada malam hari, batasi minum bahan diuretika alamiah (kopi
dan teh), jelaskan tentang tanda-tanda
infeksi kandung kemih.
5)
Hyperemisis gravidarum
Penyebab ; belum diketahui pasti, mungkin karena peningkatan
kadar HCG, estrogen, progesterone dan relaksasi otot-otot halus. Cara
mengatasinya : hindari penyebab seperti makanan yang menyengat dan berminyak.
Makan biscuit atau kue kering sebelum bangun dari tempat tidur pada pagi hari,
makan sedikit tapi sering, hindari gosok gigi segera setelah makan dan
istirahat yang cukup dengan mengangkat kaki dan kepala agak ditinggikan.
j. Pekerjaan
Ibu hamil harus selalu berhati-hati
dalam melakukan suatu aktivitas pekerjaan, hindari pekerjaan yang membahayakan,
terlalu berat atau berhubungan dengan radiasi/bahan kimia, terutama pada usia
kehamilan muda. Pada kehamilan trimester I ibu sering mengeluh merasa lemas,
sehingga dalam melakukan aktivitas pekerjaanya tidak boleh dipaksakan.
k.
Tanda bahaya dalam kehamilan
1)
Perdarahan pervaginam
Perdarahan pervaginam dalam
kehamilan jarang yang normal/fisiologis. Pada awal kehamilan, ibu mungkin akan
mengalami perdarahan sedikit/spotting disekitar waktu pertama terlambat haid,
hal ini disebabkan oleh proses implantasi yang sedang terjadi dan hal tersebut normal. Perdarahan pada awal masa kehamilan
ialah perdarahan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 22 minggu dan
dikatakan tidak normal bila memiliki tanda-tanda berikut :
·
Keluar darah merah
·
Perdarahan yang banyak
·
Perdarahan dengan nyeri
Perdarahan
dengan gejala tersebut perlu dicurigai terjadinya abortus, kehamilan ektopik
atau kehamilan mola.
·
Abortus spontan
Terjadi tidak didahului faktor-faktor mekanik maupun
medisinalis, semata-mata disebabkan oleh faktor alamiah (20% dari semua
abortus).
·
Abortus provokatus
Ialah abortus yang disengaja, baik dengan obat-obat maupun
dengan alat-alat abortus.
·
Abortus medisianalis
Ialah abortus karena tindakan kita sendiri, dengan alasan
bila kehamilan dilanjutkan dapat membahayakan jiwa ibu (berdasarkan indikasi
medis).
·
Unsafe abortion
Ialah upaya untuk terminasi kehamilan muda dimana
pelaksanaan tindakan tersebut tidak mempunyai cukup alasan dan prosedur standar
yang aman sehingga membahayakan keselamatan jiwa pasien.
·
Abortus immninens
Terjadi pada kehamilan sebelum 20 minggu, hasil konsepsi
masih didalam uterus dan tanpa adanya dilatasi serviks. Gejala : adanya
perdarahan bercak hingga sedang, mules-mules sedikit atau tidak sama sekali,
besar uterus sesuai usia kehamilan, serviks tertutupdan tes kehamilan positif. Dalam kondisi seperti
ini kehamilan masih mungkin berlanjut dan dipertahankan (abortus yang sedang
mengancam). Penanganan : biasanya tidak perlu pengobatan khusus/medik.
·
Abortus insipiens
Peristiwa perdarahan pada kehamilan sebelum 20 minggu (abortus
yang sedang berlangsung). Gejala : perdarahan sedang hingga banyak, serviks terbuka, kram perut
bawah, tetapi hasil konsepsi masih didalam uterus. Penanganan: dilakukan
ekspulsi hasil konsepsi (spontan/kuretase).
·
Abortus inkomplit
Abortus inkomplit ialah pengeluaran sebagian hasil konsepsi
pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa yang tertinggal didalam
uterus. Gejala: perdarahan sedang hingga banyak (dapat banyak sekali dan tidak
akan berhenti sebelum sisa hasil konsepsi dikeluarkan), servik terbuka (karena
masih ada benda didalam uterus), kram dibawah perut dan ukuran uterus sesuai usia kehamilan.
Penanganan : dilakukan ekspulsi hasil konsepsi (spontan/kuretase).
·
Abortus komplit
Semua hasil konsepsi sudah keluar. Gejala : adanya
perdarahan bercak hingga sedang (perdarahan segera berkurang setelah isi rahim
dikeluarkan, servik tertutup/terbuka, uterus lebih kecil dari usia kehamilan,
sedikit atau tanpa nyeri pada perut bawah (karena luka pada Rahim telah sembuh.
Penanganan : observasi untuk melihat adanya perdarahan banyak.
·
Abortus habitualis
Ialah keadaan dimana penderita megalami keguguran
berturut-turut 3 kali atau lebih.
·
Kehamilan ektopik terganggu
Terjadi bila ovum yang telahdibuahi berimplantasi dan tumbuh
diluar kavum uteri. Gejala : nyeri, perdarahan mendadak dan uterus sedikit
membesar dari normal. Penanganan : laparotomi.
·
Abortus mola
Mola hidatidosa ialah kehamilan yang berkembang tanpa janin
dan ditemukan jaringan seperti buah anggur. Gejala : adanya perdarahan sedang
atau pun banyak, servik terbuka, uterus lebih besar dari usia kehamilan dan
keram perut.
2)
Mual Muntah Berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesis
gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan
trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap
saat dan malam hari. Satu diantara seribu kehamilan, gejala gejala ini menjadi
lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon
estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum
jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang
berkurang. Gejala mual muntah yang berat dapat menjadikan pekerjaan sehari-hari
terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.Keadaan inilah disebut hiperemisis
gravidarum.
Mual muntah dapat diatasi dengan makan sedikit tapi sering, hindari makanan
yang sulit dicerna dan berlemak, jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah
ditolelir dari pada makanan padat, selingi makanan berkuah dengan makanan
kering. Makan hanya makanan kering pada satu waktu makan, kemudian makanan
berkuah pada waktu berikutnya, hindari hal hal yang memicu mual, seperti bau,
gerakan atau bunyi, istirahat cukup dan hindari hal hal yang membuat
berkeringat atau kepanasan, yang dapat memicu rasa mual.
3)
Anemia pada Kehamilan
Anemia pada kehamilan adalah anemia
karena kekurangan zat besi, Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional
karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan
pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu
hamil akan menambah risiko: mendapatkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), risiko
perdarahan sebelum dan pada saat persalinan, dan bahkan dapat menyebabkan
kematian ibu dan bayinya, jika ibu hamil tersebut menderita anemia berat. Anemia
sedang dan ringan dapat menimbulkan gejala lesu, lelah, pusing, pucat dan penglihatan
sering berkunang-kunang. Departemen Kesehatan telah melaksanakan program
penanggulangan AGB dengan membagikan tablet besi atau Tablet Tambah Darah (TTD)
kepada ibu hamil sebanyak satu tablet setiap hari berturut-turut selama 90 hari
selama masa kehamilan. Grade Hb Ibu Hamil di Indonesia Menurut WHO, yaitu:
Hb 11
gr%
normal
Hb 9-10 gr %
anemia
ringan
Hb 7-9 gr
%
anemia sedang
Hb 5-7 gr
%
anemia berat
4) Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala sering dirasakan pada
awal kehamilan dan umumnya disebabkan oleh peregangan pembuluh darah diotak
akibat hormon kehamilan, khusunya hormon progesteron. Jika ibu hamil merasa
lelah, pusing atau tertekan atau pandangan mata bermasalah, sakit kepala akan
lebih sering terjadi atau makin parah, jika sebelumnya menderita migrain
kondisi ini dapat semakin bermasalah selama 3 sampai 4 bulan pertama kehamilan.
Nyeri kepala pada masa hamil dapat
merupakan gejala pre-eklampsia, suatu penyakit yang terjadi hanya pada wanita
hamil, dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati
dan kematian.
5) Nyeri perut yang hebat
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu
atau kurang mungkin gejala utama pada
kehamilan ektopik atau abortus. Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan
persalinan normal adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan
masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah
beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi,
penyakit radang pelviks, gastritis, infeksi saluran kemih atau infeksi lain.
2. Kebutuhan fisik ibu hamil trimester II
a. Nutrisi
Pada trimester kedua, nafsu makan
ibu hamil sudah pulih kembali, kebutuhan makan harus lebih banyak dari biasanya
karena ibu dan janin mengalami lebih banyak lagi kemajuan dan perkembangan.
Kebutuhan gizi juga semakin meningkat seiring dengan semakin besarnya
kehamilan. Kurangi atau hindari minum
kopi. Sebab kafeinnya (juga terdapat di teh, kola dan cokelat) berisiko
mengganggu perkembangan sistem saraf pusat janin yang mulai berkembang.
Kenaikan berat badan ibu hamil pada trimester ke II ialah 3 kg atau 0,3
kg/minggu
Ibu perlu menambah asupan 300 kalori
per hari untuk tambahan energi yang dibutuhkan untuk tumbuh-kembang janin. Penuhi
antara lain dari 2 pirng nasi atau
penggantinya. Juga perlu lebih banyak ngemil, 3-4 kali sehari porsi sedang.
Makan sayur dan buah serta cairan
untuk mencegah sembelit. Penuhi kebutuhan cairan tubuh yang meningkat. Pastikan
minum 6-8 gelas air setiap hari. Selain itu, konsumsi sumber zat besi (ayam,
daging, kuning telur, buah kering, bayam) dan vitamin C untuk mengoptimal
pembentukan sel darah merah baru, karena jantung dan sistem peredaran darah
janin sedang berkembang.
Batasi garam, karena memicu tekanan
darah tinggi dan mencetus kaki bengkak
akibat menahan cairan tubuh. Bila ingin jajan atau makan di luar, pilih yang
bersih, tidak hanya kaya karbohidrat tapi bergizi lengkap, tidak berkadar garam
dan lemak tinggi (misal, gorengan dan junk food). Bila mungkin pilih yang kaya
serat.
Konsumsi aneka jenis seafood untuk
memenuhi kebutuhan asam lemak omega-3
bagi pembentukan otak dan kecerdasan janin. Vitamin E sebagai
antioksidan harus dipenuhi pula. Pilihannya, bayam dan buah kering. Jangan
lupakan asupan zat besi dan vitamin C dalam mengoptimalkan pembentukan sel sel
darah merah dalam mendukung jantung dan sistem peredaran darah janin yang
sedang berkembang.
b. Pakaian
Pada
saat hamil trimester II, pakaian yang digunakan ibu hamil harus diperhatikan
dengan baik oleh karena kehamilan ibu semakin membesar, seperti :
1)
Penggunaan pakaian
hendaknya gunakan pakaian yang longgar dan mudah pada saat dipakai, nyaman,
mudah menyerap keringat, mudah dicuci, tanpa sabuk/pita yang menekan dibagian
perut/pergelangan tangan, pakaian juga tidak terlalu ketat di bagian leher,
stoking tungkai yang sering digunakan oleh sebagian wanita tidak dianjurkan
karena dapat menghambat sirkulasi darah. Pakaian tidak boleh ketat/ tidak
menekan karena dapat menyebabkan bendungan vena dan mempercepat varises. Berpakaian nyaman sebaiknya memungkinkan
pergerakan, pernapasan, dan respirasi yang leluasa. Pakaian menyerap keringat
karena pada ibu hamil fungsi ekskresi dan keringat bertambah.
2)
Ganti pakaian dalam
minimal 2 kali sehari
3)
Menggunakan sepatu
dengan alas yang datar, tidak dengan tumit yang tinggi untuk menghindari
terjadinya perubahan titik berat tubuh yang dapat ditimbulkan ibu hamil mudah
jatuh dan tergelincir. Kaos kaki ketat tidak boleh digunakan.
4)
Gunakan BH yang
menompang sesuai dengan pembesaran payudara. sesudah terbiasa boleh menggunakan
BH tipis/tidak memakai BH sama sekali jika tanpa BH terasa lebih nyaman.
c. Eliminasi
Pada trimester ke II frekuensi BAK normal kembali karena
uterus telah keluar dari rongga panggul.
d. Seksual
Minat untuk melakukan hubungan
seksual meningkat (kembali) memasuki
trimester kedua, umumnya libido timbul kembali. Tu buh sudah dapat menerima dan
terbiasa dengan kondisi kehamilan sehingga ibu hamil dapat menikmati aktifitas
dengan lebih leluasa dari pada di trimester pertama. Kehamilan juga belum
terlalu besar dan memberatkan seperti pada trimester ketiga. Mual, muntah, dan
segala rasa tidak enak biasanya sudah jauh berkurang dan tubuh terasa lebih
nyaman. Demikian pula untuk urusan ranjang. Ini akibat meningkatnya pengaliran
darah ke organ-organ seksual dan payudara. Jika ada riwayat abortus sebelumnya,
coitus ditunda sampai usia kehamilan diatas 16 minggu, karena pada saat
tersebut diharapkan plasenta sudah terbentuk dengan implantasi dan fungsi yang
baik, sehingga angka kejadian abortus yang berulang kembali menjadi lebih
kecil.
e. Mobilisasi / body
mekanik
Wanita pada masa hamil boleh
melakukan berpergian ataupun pekerjaan seperti biasanya dilakukan sebelum hamil
dengan syarat pekerjaan tersebut masih bersifat ringan dan tidak mengganggu kesehatan
ibu dan janin seperti mengankat benda berat. Hindari kelelahan saat melakukan
aktivitas dengan melakukan istirahat
disetiap kegiatan. Istirahat yang baik bagi seorang ibu hamil adalah kurang
lebih 8 jam untuk malam hari dan 1 jam pada siang hari. Sikap tubuh yang harus
diperhatikan oleh ibu hamil ialah ketika berdiri (tegak), duduk (tegak), tidur
(ibu hamil boleh tidur dalam posisi tengkurap, jika sudah terbiasa. Namun
tekukklah sebelah kaki dan pakailah guling, supaya ada ruang bagi bayi. Tidur dengan
tungkai kaki lebih tinggi dari badan dapat mengurangi rasa lelah), membungkuk
dan mengankat.
f. Exercise / senam hamil
Ibu hamil dianjurkan untuk mengikuti
senam hamil agar sirkulasi darah jadi baik, pencernaan lebih baik dan tidur
jadi nyenyak. Senam hamil dapat dimulai pada usia kehamilan 22 minggu. Adapun
tujuan senam hamil ialah untuk mempersiapkan dan melatih otot-otot supaya dapat
berfungsi secara optimal dalam persalinan normal, mengimbangi perubahan titik
berat tubuh dan latihan pernafasan.
Kontraindikasi melakukan senam hamil
ialah pada ibu hamil yang mengalami kelainan jantung, ginjal, perdarahan,
anemia dan kelainan letak. Syarat melakukan senam hamil diantaranya ialah :
· Telah melakukan konsultasi dengan
dokter atau bidan sebelumnya
· Dilakukan setelah umur kehamilan 22
minggu
· Dilakukan secara teratur sekitar 2-3
kali dalam satu minggu
· Sebaiknya dilakukan dengan
instruktur senam hamil
g. Istirahat dan tidur
Posisi aman untuk ibu hamil sekitar
16 minggu sebaiknya ibu tidur dengan posisi miring ke sisi kiri karena posisi
ini memberi keuntungan untuk janin untuk mendapatkan aliran darah dan nutrisi
yang maksimal ke plasenta karena adanya vena cava inferior di bagian belakang
sebelah kanan spina yang mengembalikan darah dari tubuh bagian bawah ke jantung.
Juga dapat membantu ginjal untuk membuang sisa produk dan cairan dari tubuh ibu
sehingga mengurangi pembengkakan (edema) di tangan, kaki dan pergelangan
kaki. Tips untuk tidur dengan posisi
yang lebih nyaman letakkan bantal diantara dengkul dan satu di punggung atau
memilih bantal tidur untuk ibu hamil.
h. Traveling
Trimester II merupakan waktu yang
ideal untuk bepergian karena rasa mual, kelelahan sudah berkurang dan resiko
terjadinya kelahiran premature masih cukup lama dapat terjadi namun tetap berhati-hati.
Saat terbaik untuk bepergian dengan menggunakan pesawat terbang ialah pada usia
kehamilan 14 - 27 minggu.
i. Persiapan Laktasi
Jika terjadi papilla retraksi,
dibiasakan papilla untuk ditarik secara manual dengan pelan.
Striae/hiperpigmentasi dapat terjadi, tidak perlu dikhawatirkan berlebihan.
j. Memantau kesejahteraan janin
1)
Pemantauan gerak janin
Gerakan janin dapat dipantau sejak kehamilan 20-24 minggu.
Pemantauan terutama pada kehamilan resiko tinggi terhadap kejadian kematian
janin atau asfiksia. Ada 3 cara
pemantauan gerakan janin, yaitu dengan cara Cardiff, cara sadovky dan
menggunakan kartu pantau gerak janin.
2)
Pengukuran tinggi fundus uteri (TFU)
Tujuan pengukuran TFU adalah untuk menentukan usia
kehamilan, memperkirakan berat janin (TBJ) dan memperkirakan adanya kelainan.
Mengukur tinggi fundus dengan tangan dapat dilakukan pada usia kehamilan >
12 minggu dan dengan pita ukur pada kehamilan > 22 minggu.
3)
Pemantauan denyut jantung janin
DJJ dihitung secara penuh selama 1 menit dengan memperhatikan
keteraturan serta frekuensinya. DJJ normal berkisar 120-160 dpm. Mulai
terdengar pada usia kehamilan 16 minggu.
4)
Analisis penyakit ibu
Kesehatan ibu akan mempengaruhi kesehatan janin, oleh karena
itu sangat perlu untuk deteksi dini kelainan atau penyakit pada ibu agar dapat
dikoreksi segera dan dapat mengurangi resiko bagi janin.
5)
USG
USG dilakukan untuk mengetahui letak plasenta, menentukan
usia kehamilan, mendeteksi perkembangan janin, mendeteksi adanya kehamilan
ganda atau keadaan patologi, menentukan presentasi janin, volume cairan amnion
dan perhitungan TBJ.
k. Ketidaknyamanan dan cara mengatasinya
1)
Keputihan
Penyebab : peningkatan produksi lender sebagai akibat dari
peningkatan kadar estrogen. Cara mengatasinya : meningkatkan personal hygiene ibu
hamil dan gunakan pakaian dalam dari jenis kain katun
2)
Striae Gravidarum
Terjadi pada bulan ke 6-7. Penyebab : tidak jelas, bisa
timbul karena perubahan hormone dan peregangan pada daerah abdomen. Mungkin
juga berkaitan dengan ekskresi kortikosteroid. Cara mengatasinya : gunakan
pakaian yang menompang payudara dan abdomen dan gunakan antipuritik jika ada
indikasinya.
3)
HemorrhoidTerj
Penyebab : konstipasi, tekanan dari uterus terhadap vena
hemorroida dan dukungan yang tidak memadai pada vena haemorrhoid di area
anorektal. Cara mengatasi : hindari konstipasi dengan makan makanan berserat
dan banyak minum air putih.
4)
Pusing / sakit kepala
Penyebab : berhubungan dengan perubahan-perubahan
hemodinamis, kadang dihubungkan dengan hipoglikemia. Cara mengatasinya : bangun
secara perlahan dari posisi istirahat, hindari berdiri terlalu lama dalam
lingkungan yang sumpek dan hindari berbaring denag posisi terlentang.
l. Kunjungan ulang
Kunjungan ulang adalah setiap kali
kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan antenatal pertama.
Kunjungan antenatal minimal 4 kali selama kehamilan. Dalam kunjungan ulang
kegiatan lebih difokuskan dalam pendeteksian komplikasi-komplikasi,
mempersiapkan kelahiran dan kegawatdaruratan. Kegiatan dalam kunjungan ulang
diantaranya ialah :
· Riwayat kehamilan sekarang
· Pemeriksaan fisik
· Pemeriksaan laboratorium
· Pemberian suplemen, imunisasi dan
konseling
m. Pekerjaan
Pada kehamilan trimester II ibu sudah
mulai beradaptasi dengan kehamilannya. Namun dengan semakin besarnya abdomen
akibat adanya pertumbuhan janin, bisa membuat ibu merasa lelah, sehingga ibu
hamil trimester II tetap dapat melakukan aktivitas pekerjaannya dengan tetap
melakukan selingan antara pekerjaan dan istirahat.
n. Tanda Bahaya dalam kehamilan
1)
Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan
tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki,
jari tangan dan muka. Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema yang muncul
mendadak dan cenderung meluas. Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami
bengkak yang normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya
hilang setelah beristirahat atau meletakkan kaki lebih tinggi. Bengkak bisa
menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan tidak hilang
setelah beristirahat dan diikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa
merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre eklamsia.Sistem kerja ginjal
yang tidak optimal pada wanita hamil mempengaruhi system kerja tubuh sehingga
menghasilkan kelebihan cairan.
2)
Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
Keluarnya
cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban dinyatakan ketuban
pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaput
ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun
kehamilan aterm. Komplikasi : tanda
tanda infeksi (demam, cairan vagina berbau), jika terdapat his dan darah
lendir, kemungkinan terjadi persalinan preterm.
3)
Perdarahan hebat
4)
Sakit kepala yang hebat
5)
Gerakan bayi berkurang
Gerakan
janin mulai terasa pada usia kehamilan 20-24 minggu. Janin idealnya harus bergerak paling sedikit 10
kali dalam periode 24 jam. Jika bayi tidur, gerakannya akan melemah. Bayi harus
bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih
mudah terasa jika berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum
dengan baik. Apabila ibu tidak merasakan gerakan bayi seperti biasa, hal ini
merupakan suatu risiko tanda bahaya. Bayi kurang bergerak seperti biasa dapat
dikarenakan oleh aktivitas ibu yang terlalu berlebihan, keadaan psikologis ibu
maupun kecelakaan sehingga aktivitas bayi di dalam rahim tidak seperti
biasanya.
6)
Hipertensi Gravidarum
Hipertensi
karena keamilan yaitu tekanan darah yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg yang
disebabkan karena kehamilan itu sendiri. Biasanya ditemukan pada kehamilan
kurang dari 20 minggu. Etologi : keturunan, emosional, janin kembar, sakit
ginjal, dll. Gejala yang biasa timbul adalah nyeri kepala yang hebat, kadang
disertai mual, ayunan langkah yang tidak mantap dan gangguan penglihatan (kabur). Pencegahan :
ubah gaya hidup, tidak terlalu banyak pikiran, diet rendah garam, rendah
kolestrol, serta tidak mengkonsumsi alcohol dan rokok.
7)
Penglihatan/pandangan kabur
Perubahan ringan (minor) penglihatan
ibu selama kehamilan adalah hal normal. Masalah visual yang menandakan keadaan
mengancam jiwa ibu hamil ialah adanya
perubahan visual mendadak misalnya penglihatan kabur atauterbayang,
melihat bintik-bintik (spot) dan berkunang-kunang. Hal-hal ini merupakan
tanda-tanda adanya preeklampsia berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini
karena adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan atau didalam
retina (edeme retina dan spasme pembuluh darah) hal ini juga mungkin disertai
sakit kepala yang hebat.
*NB : diagnosis preeklampsia à nyeri kepala, gangguan penglihatan,
kejang atau koma, dan hipertensi
3.
Kebutuhan fisik ibu hamil trimester
III
a.
Nutrisi
Di trimester ke III, ibu hamil butuh
bekal energi yang memadai untuk mengatasi beban yang kian berat, juga sebagai
cadangan energi untuk persalinan kelak. Pertumbuhan otak janin akan terjadi
cepat sekali pada dua bulan terakhir menjelang persalinan. Berikut zat gizi
yang harus lebih diperhatikan pada kehamilan trimester ke III, yaitu :
1) Kalori
Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000
-80.000 kilo kalori (kkal), dengan pertambahan berat badan sekitar 12,5 kg.
Pertambahan kalori ini diperlukan terutama pada 20 minggu terakhir untuk
pertumbuhan jaringan janin dan plasenta dan menambah volume darah serta cairan
amnion (ketuban). Selain itu, kalori juga berguna sebagai cadangan ibu untuk
keperluan melahirkan dan menyusui.
Agar kebutuhan kalori terpenuhi, Anda harus menggenjot
konsumsi makanan dari sumber karbohidrat dan lemak. Karbohidrat bisa diperoleh
melalui serelia (padi-padian) dan produk olahannya, kentang, gula,
kacang-kacangan, biji-bijian dan susu. Sementara untuk lemak, Anda bisa
mengonsumsi mentega, susu, telur, daging berlemak, alpukat dan minyak nabati.
2) Vitamin B6 (Piridoksin)
Vitamin ini dibutuhan untuk menjalankan lebih dari 100
reaksi kimia di dalam tubuh yang melibatkan enzim. Selain membantu metabolisme
asam amino, karbohidrat, lemak dan pembentukan sel darah merah, juga berperan
dalam pembentukan neurotransmitter (senyawa kimia penghantar pesan antar sel
saraf). Semakin berkembang otak jianin, semakin meningkat pula kemampuan untuk
mengantarkan pesan. Angka kecukupan vitamin B6 bagi ibu hamil adalah sekitar
2,2 miligram sehari. Makanan hewani adalah sumber yang kaya akan vitamin ini.
3) Yodium
Yodium dibutuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin yang
berperan mengontrol setiap metabolisma sel baru yang terbentuk. Bila kekurangan
senyawa ini, akibatnya proses perekembagan janin, termasuk otaknya terhambat
dan terganggu. Janin akan tumbuh kerdil (kretin).
4) Tiamin (vitamin B1), Riboflavin (B2)
dan Niasin (B3)
Deretan vitamin ini akan membantu enzim untuk mengatur
metabolisma sistem pernafasan dan energi. Ibu hamil dianjurkan untuk
mengonsumsi Tiamin sekitar 1,2 miligram per hari, Riboflavin sekitar 1,2
miligram perhari dan Niasin 11 miligram perhari. Ketiga vitamin B ini bisa Anda
konsumsi dari keju, susu, kacang-kacangan, hati dan telur.
5) Air
Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya dari makanan
tapi juga dari cairan. Air sangat penting untuk pertubuhan sel-sel baru,
mengatur suhu tubuh, melarutkan danmengatur proses metabolisma zat-zat gizi,
serta mempertahankan volume darah yang meningkat selama masa kehamilan.
Jika cukup mengonsumsi cairan, buang air besar akan lancar
sehingga terhindar dari sembelit serta risiko terkena infeksi saluran
kemih. Sebaiknya minum 8 gelas air putih
sehari. Selain air putih, bisa pula dibantu dengan jus buah, makanan berkuah
dan buah-buahan. Tapi jangan lupa, agar bobot tubuh tidak naik berlebihan,
kurangi minuman bergula seperti sirop dan softdrink.
b.
Personal Hygiene
c.
Pakaian
d.
Eliminasi
Pada trimester ke III frekuensi BAK meningkat karena penurunan
kepala bayi, BAB sering obstipasi ( sembelit ) karena hormone progesteron
meningkat.Pada traktus digestivus, ibu hamil biasanya mengalami obstipasi oleh
karena peningkatan hormon progesterone, sehingga kerja traktus digestivus
menurun. Dengan menganjurkan ibu hamil untuk minum air putih sedikitnya 8
gelas, melakukan senam hamil dan mengkonsumsi makanan yang mengandung serat,
dapat mencegah terjadinya obstipasi. Penggunaan obat perangsang secara kimiawi
sangat tidak dianjurkan.
e.
Seksual
Pada trimester ketiga, libido dapat
turun kembali. Rasa nyaman sudah jauh berkurang. Pegel di punggung dan pinggul,
tubuh bertambah berat dengan cepat, nafas lebih sesak (karena besarnya janin
mendesak dada dan lambung), dan kembali merasa mual, itulah beberapa penyebab
menurunnya minat seksual. Tapi jika termasuk yang tidak mengalami penurunan
libido di trimester ketiga, itu adalah hal yang normal, apalagi jika termasuk
yang menikmati masa kehamilan.
Koitus tidak dibenarkan bila :
·
Terdapat perdarahan pervaginam pada saat atau setelah koitus
·
Terjadi riwayat abortus yang berulang
·
Abortus atau partus prematurus
·
Terjadi ketuban pecah sebelum waktunya
·
Serviks telah membuka.
·
Kehamilan kembar
·
Penyakit menular seksual.
Posisi saat melakukan koitus sangat
membantu menghindari keluhan yang terjadi pada ibu hamil. Posisi koitus dengan
posisi wanita di atas membuat nya dapat menyusuaikan sudut dan kedalaman
penetrasi penis. Posisi sisi dengan sisi adalah posisi pilihan terutama pada
trimester ketiga karena posisi ini mengurangi energy dan tekanan pada ibu.
f. Mobilisasi / body mekanik
Gerakan yang ringan baik sekali
untuk dilakukan, seperti senam hamil, latihan pernafasan, dan sebagainya.
Istirahat yang baik bagi seorang ibu hamil adalah kurang lebih 8 jam untuk
malam hari dan 1 jam pada siang hari. Sikap tubuh yang harus diperhatikan oleh
ibu hamil agar tetap. Sebaiknya setelah
usia kehamilan 6 bulan, hindari tidur terlentang. Tidur dengan tungkai kaki
lebih tinggi dari badan dapat mengurangi rasa lelah, membungkuk dan mengankat.
g. Exercise / senam hamil
h. Istirahat dan tidur
i. Traveling
Pada trimester III resiko yang
paling difikirkan dari bepergian adalah terjadinya kelahiran premature dan jika
ingin tetap bepergian sebaiknya konsultasi dengan dokter kandungan. Di
Indonesia sendiri, jika ibu hamil ingin bepergian dengan menggunakan pesawat
maka batas usia kehamilan ialah sampai 36 minggu, namun pada janin kembar,
batas bepergian ialah 32 minggu.
j. Persiapan Laktasi
Menyusui adalah proses alamiah
manusia, tetapi tidak sederhana seperti yang dibayangkan khalayak umum, banyak
faktor yang mempengaruhi keberhasilan menyusui. Agar menyusui berhasil, setiap
ibu harus percaya dapat melakukannya dengan didukung petunjuk pengetahuan dan
manajemen praktik menyusui yang benar dan tepat. Persiapan dini sejak masa
kehamilan hingga menyusui sangat membantu kelancaran proses menyusui secara
keseluruhan.
Demi keberhasilan menyusui, payudara
memerlukan perawatan sejak dini secara teratur. Perawatan selama kehamilan
bertujuan agar selama menyusui kelak produksi ASI cukup dan tidak terjadi
kelainan pada payudara sehingga payudara tetap baik setelah menyusui. Berikut
cara perawatan payudara pada usia kehamilan trimester III, yaitu dengan
melakukan breast care:
1) Kedua telapak tangan dibasahi dengan
minya kelapa
2) Putting susu sampai areola mamae
dikompres dengan minyak kelapa selama 2-3 menit. Tujuannya untuk memperlunak
kotoran atau kerak yang menempel pada puting susu sehingga mudah dibersihkan.
Jangan membersihkan dengan alcohol atau yang lain yang bersifat iritasi karena
dapat menyebabkan puting susu lecet.
3) Kedua putting susu dipegang lalu
ditarik diputar kearah dalam dan kearah luar.
4) Pangkal payudara dipegang dengan
kedua tangan lalu diurut kerah puting susu sebanyak 30 kali sehari.
5) Pijat kedua areola mamae hingga
keluar 1-2 tetes.
6) Kedua puting susu dan sekitar di bersihkan
dengan handuk kering dan bersih.
k.
Persiapan persalinan dan kelahiran
bayi
Persiapan persalinan adalah rencana
yang dibuat oleh ibu, anggota keluarga dan bidan. Persiapan persalinan dan
kelahiran bayi mengandung makna pendidikan tentang kelahiran anak merupakan
persiapan menjadi orang tua. Dengan adanya rencana persalinan akan mengurangi
kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan, serta meningkatkan kemungkinan
ibu akan menerima asuhan yang sesuai dan tepat waktu. Disinilah pembinaan
hubungan antara penolong dan ibu saling mendukung dengan penuh kesabaran.
Hal-hal mengenai pembuatan rencana
persalinan adalah sebagai berikut :
1) Tempat persalinan
Pemilihan tempat persalinan ditentukan oleh nilai resiko
kehamilan dan jenis persalinan yang direncanakan.
2) Memilih tenaga kesehatan terlatih
Tenaga kesehata penolong persalinan yang diperbolehkan
menolong persalinan adalah dokter umum, bidan, serta dokter kebidanan dan
kandungan. Pemilihan tenaga penolong persalinan ditentukan oleh pasien, nilai
resiko kehamilan dan jenis persalinan yang direncanakan.
Rencana
persalinan perlu dipersiapkan lebih dini dalam kehamilan, dan harus terdiri
atas elemen-elemen dibawah ini :
1) Dimana ibu akan bersalin (desa,
fasilitas kesehatan, rumah sakit)
2) Bagaimana cara menjangkau tingkat
asuhan yang lebih lanjut bila terjadi kegawatdaruratan.
3) Kefasilitas kesehatan mana ibu akan
dirujuk
4) Cara mendapatkan dana jika terjadi
kegawatdaruratan.
5) Cara mendapatkan donor darah
6) Membuat rencana atau pola menabung
7) Mempersiapkan peralatan yang
diperlukan untuk persalinan.
l. Memantau kesejahteraan janin
m. Ketidaknyamanan dan cara mengatasinya
1)
Keputihan
Penyebab : peningkatan produksi lender sebagai akibat dari
peningkatan kadar estrogen dan tanda persalinan akan dekat. Cara mengatasinya :
meningkatkan personal hygiene ibu hamil dan gunakan pakaian dalam dari jenis
kain katun
2)
Nocturia
Penyebab : tekanan kepada janin pada kandung kemih. Cara
mengatasinya : segera kosongkan kandung kemih bila penuh, perbanyak minum
disiang hari daripada malam hari, batasi minum bahan diuretika alamiah (kopi
dan teh), jelaskan tentang tanda-tanda
infeksi kandung kemih.
3)
Hemorrhoid
Penyebab : konstipasi, tekanan dari uterus terhadap vena
hemorroida dan dukungan yang tidak memadai pada vena haemorrhoid di area
anorektal. Cara mengatasi : hindari konstipasi dengan makan makanan berserat
dan banyak minum air putih.
4)
Pusing / sakit kepala
Penyebab : berhubungan dengan perubahan-perubahan
hemodinamis, kadang dihubungkan dengan hipoglikemia. Cara mengatasinya : bangun
secara perlahan dari posisi istirahat, hindari berdiri terlalu lama dalam
lingkungan yang sumpek dan hindari berbaring denag posisi terlentang.
5)
Insomnia
Terjadi akibat ketidaknyamanan karena pembesaran uterus,
rasa sesak, nocturia, kongesti dan dyspnea. Cara mengatasinya : gunakan teknik
relaksasi, mandi dengan air hangat sebelum tidur, minum minum hangat dan
melakukan aktivitas yang dapat menimbulkan rasa ngantuk.
n. Kunjungan ulang
o. Pekerjaan
Kehamilan trimester III : ibu hamil
benar-benar harus mengurangi aktivitas pekerjaannya.
p. Tanda Bahaya dalam kehamilan
1) Sakit kepala yang
hebat, penglihatan kabur, bengkak di wajah dan jari-jari tangan
Sakit kepala, penglihatan kabur,
bengak di wajah dan jari tangan sering berhubungan dengan preeklampsia dan
eklampsia. Gejala dan tanda tersebut disertai dengan kejang serta kehilangan
kesadaran. Keadaan lain yang dapat menyebabkan kejang antara lain epilepsi,
malaria, trauma kepala, meningitis, ensefalitis. Nyeri kepala dan penglihatan
kabur serta muntah dapat terjadi pada migrain.
2)
Keluar Cairan Pervaginam
Pengeluaran cairan pervaginam pada
kehamilan lanjut merupakan kemungkinan mulainya persalinan lebih awal. Bila
pengeluaran berupa mucus bercampur darah (blood show) dan mungkin disertai
mules, kemungkinan persalinan akan dimulai lebih awal. Bila pengeluaran berupa
cairan, perlu diwaspadai terjadinya ketuban pecah dini (KPD). Untuk menegakkan
diagnosis KPD perlu diperiksa apakah cairan yang keluar tersebut adalah cairan
ketuban. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan speculum untuk melihat dari
mana asal cairan, kemudian pemeriksaan reaksi pH basa.
3)
Gerakan Janin Tidak Teraba
Apabila ibu hamil tidak merasakan
gerakan janin sesudah usia kehamilan 22 minggu atau selama persalinan, maka
perlu waspada terhadap kemungkinan gawat janin atau bahkan kematian janin dalam
uterus. Gerakan janin berkurang atau bahkan hilang dapat juga terjadi pada
solusio plasenta dan rupture uteri.
Menurut Sadovsky (1979), jumlah
rata-rata pergerakan fetus perminggu adalah 50 sampai 950 gerakan . Variasi
hariannya yang paling rendah adalah 4 – 10 per 12 jam pada kehamilan normal.
4)
Nyeri Perut Yang Hebat
Seperti sudah dijelaskan di atas
bahwa nyeri perut kemungkinan merupakan tanda kemungkinan Persalinan preterm,
Rupture uteri, Solusio plasenta. Nyeri perut hebat dapat terjadi pada rupture
uteri (nyeri dapat berkurang setelah rupture terjadi) disertai dengan syok,
perdarahan intraabdomen dan atau pervaginam, kontur uterus yang abnormal, serta
gawat janin atau DJJ tidak ada.
D.
Kegiatan
Belajar Mengajar
No.
|
Tahap
|
Kegiatan
|
Kegiatan
Mahasiswa
|
Metode
|
Media
|
Waktu
|
Ref
|
1.
|
Pendahu-luan
|
1. Memberi
salam
2. Menghubungkan
materi hari ini dengan materi sebelumnya
3. Menyampaikan
tujuan pembelajaran
4. Menjelaskan
materi serta pokok materi yang akan dibahas, referensi, dan metode yang
digunakan untuk mencapai tujuan
5. Menekankan
pada mahasiswa tentang pentingnya topiK yang akan dibahas.
|
1.
Berdoa
2.
membalas salam
3.
Absensi
|
|
Absen
|
10 menit
|
|
2.
|
Penyaji-an
|
Mulai
menjelaskan materi tentang kebutuhan fisik ibu hamil trimester I, II dan III
|
1.
Menyi-mak
2.
Menca-tat
3.
berdis-kusi
4.
bertanya
|
Diskusi
CTJ
|
LCD,
Laptop
|
125
menit
|
|
3.
|
Penutup
|
1. Meminta
mahasiswa untuk menyimpulkan materi
2. Meminta
mahasiswa untuk mengikuti evaluasi
3. Salam
penutup
|
|
Tanya
Jawab
|
|
15
menit
|
|
E.
Evaluasi
:
Jenis : Ujian lisan (kasus) diselesaikan
oleh kelompok (diskusi).
Prosedur : Tanya Jawab secara lisan
1. Mahasiswa
dibagi menjadi 7 kelompok
2. Setiap
kelompok mendapatkan 1 materi yang telah di print
3. Kelompok
diminta untuk membaca dan memahami materi yang akan dipelajari
4. Dosen
menjelaskan materi yang akan diajar
5. Setelah
selesai, mahasiswa diminta menyimpulkan setiap materi per kelompok
6. Ujian
kasus
F.
Kasus
:
1.
Ny. E berusia 25
tahun datang keklinik saudari, dengan
keluhan mual-muntah. Hasil tes kehamilan positif. Diperkirakan hamil 10 minggu.
Ny E mengatakan tidak nafsu makan dan apa yang dimakan selalu keluar kembali
(muntah). Bagaimana tindakan konseling saudari sebagai bidan ?
Jawab :
Ibu
harus tetap berusaha untuk makan agar janin tumbuh baik. Pola makan yang
dianjurkan bagi ibu hamil trimester I ialah makanlah makanan dengan porsi kecil
tapi sering, seperti sup, susu, telur, biscuit, buah-buahan segar dan jus.
2.
Ny. T berusia 20 tahun
datang keklinik saudari. Beliau mengatakan ini kehamilan pertamanya, dan beliau
hanyak ingin mengontrol kondisi kehamilannya. Namun ketika datang beliau
menggunakan pakaian yang ketat dan
sepatu berhak. Usia kehamilan beliau ialah 32 minggu. Sebagai bidan,
konseling dan pelayanan apa yang akan berikan?
Jawab :
Melakukan
pemeriksaan ANC seperti biasanya. Memberikan pengetahuan atau konseling kepada
pasien bahwa selama hamil hendaknya jangan berpakaian ketat, tapi gunakanlah
pakaian yang longgar, nyaman, mudah menyerap keringat, mudah dicuci, tanpa
sabuk/pita yang menekan dibagian perut/pergelangan tangan, pakaian juga tidak
terlalu ketat di bagian leher. Serta gunkan pula sepatu yang datar.
3. Ny.
L berusia 25 tahun datang keklinik saudari. Ini kehamilan ke 3 beliau, dan
sudah memasuki usia 37 minggu. Beliau mengeluh sering buang air kecil pada
malam hari dan susah ketika BAB. Sebagai bidan, konseling apa yang akan anda
berikan agar pasien tersebut dapat mengatasi masalahnya ?
Jawab
:
Menjelaskan kepada ibu
bahwa ini adalah hal normal, karena kandung kemih tertekan oleh adanya
pembesaran uterus. Bila ingin berkemih, segerakan ibu hamil untuk miksi. Pada
traktus digestivus, ibu hamil biasanya mengalami obstipasi oleh karena
peningkatan hormon progesterone, sehingga kerja traktus digestivus menurun.
Dengan menganjurkan ibu hamil untuk minum air putih sedikitnya 8 gelas,
melakukan senam hamil dan mengkonsumsi makanan yang mengandung serat, dapat
mencegah terjadinya obstipasi.
4. Ny.
D berusia 38 tahun datang ke klinik saudari ingin memeriksakan kehamilannya.
Ini kehamilan yang ke 5 dan sudah memasuki usia 37 minggu serta pernah
keguguran 2 kali. Beliau mengatakan ingin melahirkan di tempat saudari nantinya
secara normal. Sebagai bidan, jika melihat dari riwayat Ny. D tindakan apa dan
konseling apa yang akan anda berikan kepada Ny. D?
Jawab
:
Pilihan ibu untuk melahirkan klinik kebidanan dengan di tolong tenaga kesehatan terlatih sudah tepat. Namun
dilihat dari segi usia dan riwayat paritas ibu, ibu dikatakan sudah beriko,
sehingga ibu harus menyiapkan rencana-rencana bila akan dirujuk, kemana akan
dirujuk, cara mencapai tempat rujukan, donor darah jika diperlukan, rencana
menabung dan mempersiapkan peralatan.
5. Ny
K berusia 21 tahun bersama suami nya datang keklinik saudari. Beliau mengatakan
ini kehamilannya yang pertama dan ingin memeriksakan kondisi janin nya. Hasil
pemeriksaan menunjukkan keadaan ibu dan janin sehat, usia kehamilan sudah
memasuki 12 minggu. Ketika sedang melakukan pemeriksaan, Ny. K berkata sedang
mengidam ingin bertemu dengan Ayu ting-ting (alasannya ini permintaan janin dan
harus di turuti), selain ngidam tersebut, beliau juga hanya mau makan makanan
yang asam-asam. Menurut saudari sebagai bidan, konseling apa yang akan saudari
sampaikan ?
Jawab
:
Menjelaskan kepada ibu
bahwa ngidam sebenarnya ialah persepsi individu yang sebenarnya merupakan sugesti
masing-masing ibu hamil bahwa ngidam ibu hamil harus selalu dituruti.
Menjelaskan kepada ibu hamil bahwa makan makanan yang mengandung asam terlalu
banyak tidak baik bagi janin.
G.
Referensi
1.
Prawirohardjo,
Sarwono. (2010). Ilmu Kebidanan. Bina pustaka sarwono. Jakarta. (BU1)
2. Dewi,
dkk. (2011). Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Salemba medika. Jakarta. (BU 2)
3. Rukiyah,
Ai Yeyeh & Yulianti, Lia (2011). Asuhan
kebidanan IV (Patologi Klinik). TIM. Jakarta (BA 1)
4. Kristiyanasari,
widya. (2010). Gizi ibu hamil. Nuha
Medika. Yogyakarta. (BA 2)
5. Sulistyoningsih,
Hariani. (2011). Gizi untuk Kesehatan
Ibu dan Anak. Graha Ilmu. Yogyakarta. (BA 3)
Comments
Post a Comment