Konsep Dasar Metode Pembelajaran
Peer Teaching
Definisi Peer teaching
Peer teaching atau dalam bahasa Indonesia
lebih dikenal dengan istilah tutor sebaya, ada beberapa ahli ada yang meneliti
masalah ini diantaranya, adalah Edward L. Dejnozken dan David E. Kopel dalam American Education Encyclopedia menyebutkan
pengertian tutor sebaya adalah sebuah prosedur siswa mengajar siswa lainnya.
Tipe pertama adalah pengajar dan pembelajar dari usia yang sama. Tipe kedua
adalah pengajar yang lebih tua usianya dari pembelajar. Tipe yang lain kadang
dimunculkan pertukaran usia pengajar.
(Cheste Outhred, 2010)
Peer teaching adalah sekelompok siswa yang telah tuntas terhadap bahan
pelajaran, memberikan kepada siswa lain yang mengalami kesulitan dalam memahami
bahan pelajaran yang dipelajarinya.(Gill B & Darko
H,, 2008)
Peer teaching adalah pembelajaran yang
berpusat pada siswa, dalam hal ini siswa belajar dari siswa lain yang memiliki
status, umur, kematangan yang tidak jauh berbeda dari dirinya sendiri. Dalam peer teaching, teman sebaya yang lebih
pandai memberikan bantuan belajar kepada teman-teman sekalasnya di sekolah.
Bantuan belajar oleh teman sebaya dapat menghilangkan kecanggungan. Bahasa
teman sebaya lebih mudah dipahami, selain itu dengan teman sebaya tida ada rasa
enggan, rendah diri, malu dan sebagainya, sehingga diharapkan siswa yang kurang
paham tidak segan-segan untuk mengungkapkan kesulitan-kesulitan yang
dihadapinya.(Silberman, 2006)
Strategi
ini baik untuk menggairahkan kemauan peserta didik untuk mengajarkan materi
kepada temannya. Jika selama ini ada pameo yang mengatakan bahwa metode belajar
yang paling baik adalah dengan mengajarkan kepada orang lain, maka strategi ini
akan sangat membantu peserta didik di dalam mengajarkan materi kepada
teman-teman sekelas.(Silberman, 2006) Secara singkat menurut
Melvin L. Silberman strategi peer teaching merupakan strategi untuk
mendukung pengajaran sesama siswa di dalam kelas dan menempatkan seluruh
tanggung jawab pengajaran kepada seluruh anggota kelas.
Dalam peer teaching ini siswa dibagi menjadi
kelompok-kelompok kecil dan masing-masing anggota kelompok mempunyai tanggung
jawab untuk menjelaskan materi kepada kelompok lain sesuai sub topik materi
yang mereka dapat dan dalam penyampaian materi hendaknya tidak menggunakan
metode ceramah saja atau seperti membaca laporan, namun dapat menggunakan
metode atau strategi pembelajaran yang lain yang sekiranya cocok dengan materi
yang mereka presentasikan kepada teman mereka. Sebelum melakukan presentasi
siswa diberi waktu yang cukup baik di dalam maupun di luar kelas.(Muhibin Syah, 2008)
Guru
dapat memberi beberapa saran kepada siswanya
seperti menggunakan alat bantu visual, menyiapkan media
pengajaran yang diperlukan atau menggunakan contoh-contoh yang relevan. Setelah
semua kelompok melaksanakan tugasnya, guru memberikan kesimpulan dan
klarifikasi sekiranya ada yang perlu diluruskan dari pemahaman siswa.
Dalam pengajaran ini tidak hanya menempatkan siswa dalam
belajar secara berpasangan tapi secara formal menerapkan rencana dan keputusan
dalam mempertimbangkan siswa mengajar siswa lain.(Muhibin Syah, 2008)
Houston-Wilson, Webster mengemukakan :
“Teacher have found peer
teaching to be highly effective in education setting by having a higher-skilled
student take on the role of individual tutor for a student with learning
disabilities”. (Muhibin Syah, 2008)
Jadi
dalam metode mengajar peer teaching
seorang guru menemukan strategi yang efektif dalam pengajaran dimana siswa yang
mempunyai keterampilan atau pengetahuan lebih tinggi dapat berperan sebagai
tutor, siswa mengajar pada temannya yang kurang dalam belajar. Banyak guru
menggunakan metode peer teaching dalam pembelajaran, tetapi tidak semua peer teaching dapat diberikan pada
seluruh materi pelajaran.
Kelebihan
-
Otak bekerja
secara aktif
Dengan strategi peer teaching siswa diajak
belajar secara aktif baik di dalam maupun di luar kelas, mereka diberi
kesempatan untuk memilih strategi apa yang mereka inginkan dan mereka juga
mempunyai tanggung jawab menguasai pelajaran untuk dipresentasikan atau
diajarkan kepada temannya. Ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti mereka
mendominasi aktivitas pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif menggunakan
otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi pelajaran, memecahkan
persoalan atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam persoalan
yang ada dalam kehidupan nyata.
-
Hasil belajar
yang maksimal
Dengan strategi peer teaching peserta didik
dapat belajar secara aktif, di dalam dan di luar kelas dan mereka mempunyai
tanggung jawab untuk mendiskusikan dan mengajarkan materi pelajaran kepada
teman yang lain, sehingga mendorong mereka untuk lebih giat belajar baik secara
mandiri maupun kelompok. Dengan demikian hasil belajar akan lebih maksimal.
-
Tidak mudah
melupakan materi pelajaran
Ketika
peserta didik pasif atau hanya menerima dari guru, ada kecenderungan untuk cepat
melupakan apa yang telah diberikan. Dan
dalam strategi peer teaching ini siswa
diajak serta untuk aktif dalam proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar
kelas.
-
Proses
pembelajaran yang menyenangkan
Strategi peer teaching merupakan
strategi pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif. Dengan
belajar aktif ini peserta didik diajak untuk turut serta dalam semua proses
pembelajaran, tidak hanya mental tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini
biasanya peserta didik akan merasakan suasana menyenangkan.
-
Otak dapat
memproses informasi dengan baik
Otak tidak akan dapat
memproses informasi yang masuk kalau otak itu tidak dalam kondisi on, maka otak
memerlukan sesuatu yang dapat dipakai untuk menghubungkan antara informasi yang
baru diajarkan dengan informasi yang telah dimiliki. Jika belajar itu pasif,
otak tidak akan dapat menghubungkan antara informasi yang baru dengan informasi
yang
Kekurangan
-
Menekankan pada kepercayaan kepada teman. Bila terjadi kesenjangan
dengan teman akan sulit untuk bekerjasama.
-
Tanpa adanya keterangan dari dosen/informasi yang tepat mungkin
mahasiswa akan salah menerangakan kepada temannya. (Muhibin Syah, 2008) , (Silberman,
2006)
Langkah-langkah peer
teaching
-
Bagi peserta didik menjadi kelompok-kelompok kecil sebanyak segmen
materi yang akan disampaikan dosen.
-
Masing-masing kelompok kecil diberi tugas untuk mempelajari suatu
topik materi, kemudian mengajarkannya
kepada kelompok lain. Topik-topik yang diberikan harus yang saling berhubungan.
-
Minta setiap kelompok menyiapkan strategi untuk menyampaikan
materi kepada teman-teman sekelas. Sarankan kepada mereka untuk tidak
menggunakan metode ceramah atau seperti membaca laporan.
-
Buat beberapa saran seperti: (1) Menggunakan
alat bantu visual, (2) Menyiapkan media
pengajaran yang diperlukan, (3) Menggunakan contoh-contoh
yang relevan, (4) Melibatkan sesama peserta didik dalam proses pembelajaran melalui
diskusi, permainan, kuis, studi kasus, dan lain-lain, (5)
Memberi
kesempatan kepada yang lain untuk bertanya
-
Beri mereka waktu yang cukup untuk persiapan, baik di dalam maupun
di luar kelas.
-
Setiap kelompok menyampaikan materi sesuai tugas yang telah
diberikan.
-
Setelah semua kelompok melaksanakan tugas, beri kesimpulan dan
klarifikasi sekiranya ada yang perlu diluruskan dari pemahaman peserta didik. (Muhibin
Syah, 2008)
Comments
Post a Comment