RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN
(ASUHAN
KEBIDANAN KEHAMILAN)
Bidang studi : ASUHAN KEBIDANAN I
(KEHAMILAN)
Kode Bidang
Studi : Bd.333
Beban Studi : 5 SKS (T : 3 P : 2)
Pokok Bahasan : Faktor-faktor yang
mempengaruhi kehamilan
Sub Pokok
Bahasan : Faktor Psikologis
1.
Stressor
internal dan eksternal
2.
Support
keluarga
3.
Subtance
abuse
4.
Partner
abuse
Sasaran/Program study : Mahasiswa D III Kebidanan
Waktu : 3 x 50 Menit
Dosen :
A. STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
1. Standar Kompetensi
Setelah
menyelesaikan perkuliahan mahasiswa diharapkan mampu memahami faktor-faktor
yang mempengaruhi kehamilan.
2. Kompetesi Dasar
Diharapkan mahasiswa dapat menguasai materi asuhan kebidanan pada ibu hamil
tentang faktor psikologi yang mempengaruhi kehamilan.
3. Indikator
Faktor
Psikologis
yang mempengaruhi kehamilan:
1.
Menjelaskan faktor psikologi yang
mempengaruhi kehamilan tentang stressor
internal dan eksternal
2.
Menjelaskan faktor psikologi yang
mempengaruhi kehamilan tentang support
keluarga
3.
Menjelaskan faktor psikologi yang
mempengaruhi kehamilan tentang Subtance
abuse
4.
Menjelaskan faktor psikologi yang
mempengaruhi kehamilan tentang Partner
abuse
B. MATERI
1.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan
2.
Sebab timbulnya faktor psikologi yang mempengaruhi kehamilan
3.
Efek yang timbul karena adanya
faktor psikologi yang mempengaruhi kehamilan
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Diahir
kegiatan pembelajaran mahasiswa dapat:
1.
Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan
2.
Menjelaskan sebab timbulnya faktor psikologi yang mempengaruhi kehamilan
3.
Menjelaskan efek yang timbul karena
adanya faktor psikologi yang mempengaruhi kehamilan
D. REFERENSI
- Asrinah, dkk.2010.Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogjakarta: GrahaIlmu
- Dewi,dkk.2012.Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta: SalembaMedika
- Manuaba,dkk.2010.Ilmu Kandungan,penyakit kandungan,danKB.Jakarta: EGC
- Rukiah, Yeyeh Ai.dkk.2009.Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan). Jakarta:
CV.Trans Info Media
- Hanni,Ummi.2010.Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologi. Jakarta: SalembaMedika
- Sulistyawati,Ari.2012.Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.Jakarta:
SalembaMedika
E.
METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F.
ALAT dan MEDIA
-
Laptop
-
Papan
tulis
-
Spidol
-
LCD
G.
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Tahap
kegiatan
|
Kegiatan
pengajaran
|
Kegiatan
mahasiswa
|
Pembukaan
( 5 Menit )
|
-
Memberi salam
-
Membuka
daftar hadir
-
Menjelaskan
tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran
-
Penekanan
pentingnya materi yang akan disampaikan
-
Memberikan
apersepsi
|
-
Menjawab
salam
-
Mendengarkan
|
Penyampaian materi ( 125 Menit )
|
-
Menjelaskan
materi tentang
Faktor
Psikologis
1.
Stressor
internal dan eksternal
2.
Support
keluarga
3.
Subtance
abuse
4.
Partner
abuse
-
Menjawab
pertanyaan mahasiswa
|
-
Mendengarkan
dan memperhatikan dosen dengan seksama
-
Mahasiswa
menanyakan hal-hal yang belum jelas di sela-sela penyajian materi
-
Memperhatikan
penjelasan dosen
|
|
|
-
Mahasiswa
mencatat materi penjelasan dosen
|
Rangkuman dan Evaluasi
( 15 Menit )
|
-
Menyimpulkan
materi yang telah disampaikan
-
Memberikan
pertanyaan
|
-
Mendengarkan,
memperhatikan dan memahami
-
Menjawab
pertanyaan yang diajukan
|
Penutup
( 5 Menit )
|
-
Memberikan
motivasi kepada mahasiswa untuk rajin belajar
-
Mengucapkan
salam
|
-
Mendengarkan
-
Menjawab
salam
|
H.
EVALUASI
SOAL
1.
Jelaskan
tentang stressor internal dan eksternal !
2.
Sebutkan
5 dukungan keluarga yang dapat diberikan agar kehamilan dapat berjalan lancer!
3.
Apa
yang dimaksud dengan subtance abuse?
4.
Jelaskan
tentang partner abuse!
JAWABAN
1.
Stressor
internal Merupakan factor-faktor pemicu stress ibu hamil yang berasal dari diri
sendiri. Stressor eksternal yaitu Factor psikologis yang berasal dari luar diri
ibu.
2.
a. Memberikan dukungan kepada ibu untuk
menerima kehamilannya
b. Memberikan dukungan pada ibu untuk
menerima dan mempersiapkan peran sebagai ibu.
c. Member dukungan pada ibu untuk
menghilangkan rasa takut dan cemas terhadap persalinan
d. Member dukungan pada ibu untuk
menciptakan ikatan yang kuat antara ibu dan anak yang dikandungnya melalui
perawatan kehamilan dan persalinan yang baik.
e. Menyiapka keluarga lainnya untuk
menerima kehadiran anggota keluarga baru.
f. Substance abuse adalah pola psikoaktif
dari penggunaan xat atau bahan yang berisiko secara fisik danpsikologis bagi
kesehatan ibu hamildan janinnya.
3.
Substance
abuse adalah pola psikoaktif dari penggunaan xat atau bahan yang berisiko
secara fisik danpsikologis bagi kesehatan ibu hamildan janinnya.
4.
Partner
abuse merupakan kekerasan penyiksa yang dilakukan oleh pasangan ibu hamil yang
sangat berpengaruh terhadap proses kehamilan.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN
FAKTOR PSIKOLOGI DALAM
KEHAMILAN
Factor adalah segala hal yang dapat
menghasilkan sesuatu yang positive maupun negative, atau disebut asal usul
suatu masalah.
Stressor adalah
stress yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin.
Janin dapat mengalami keterhambatan perkembangan atau gangguan emosi saat lahir
nanti jika stress pada ibu tidak tertangani dengan baik.
1.
Stressor
internal dan eksternal
a. Stressor internal
merupakan factor-faktor pemicu stress
ibu hamil yang berasal dari diri sendiri. Adanya beban psikologis yang
ditanggung oleh ibu dapat menyebabkan gangguan perkembangan bayi yang nantinya
akan terlihat ketika bayi lahir. Anak akan tumbuh menjadi seseorang dengan kepribadian
yang tidak baik, tergantung pada kondisi stress yang dialami oleh ibunya,
seperti anak yang menjadi temperamental, autis atau minder. Ini tentu saja
tidak diharapkan. Oleh karena itu, pemantauan kesehatan psikologi pasien sangat
perlu dilakukan.
Stressor internal meliputi kecemasan,
ketegangan, ketakutan, penyakit, cacat, tidak percaya diri, perubahan
penampilan, peran serta orangtua, sikap ibu terhadap kehamilan, takut terhadap
kehamilan, persalinan, kehilangan pekerjaan.
Factor psikologis yang mempengaruhi
kehamilan berasal dari dalam diri ibu dapat berupa latar belakang kepribadian
ibu dan pengaruh perubahan hormonal yang erjadi selama kehamilan.
Latar
Belakang Kepribadian
Ibu hamil yang memiliki kepribadian
immature ( kurang matang ) biasanya dijumpai pada calon ibu dengan usia yang
masih sangat muda, introvert (tidak mau berbagi dengan orang lain) atau tidak
seimbang antara prilaku dan perasaanya, cenderung menunjukkan emosi yang tidak
stabil dalam menghadapi kehamilannya dibandingkan dengan ibu hamil yang
memiliki kepribadian yang mantap dan dewasa. Ibu hamil dengan kepribadian
seperti ini biasanya menunjukkan kecemasan dan ketakutan yang berlebihan
terhadap dirinya dan bayi yang dikandungnya selama kehamilan. Sehingga ibu
tersebut lebih mudah mengalami depresi selama kehamilannya. Ia merasa
kehamilannya merupakan beban yang snagat berat dan tidak menyenangkan
Perubahan
hormonal
Perubahan hormone yang berlangsung
selama kehamilan juga berperan dalam perubahan emosi, membuat persaan jadi
tidak menentu, konsentrasi berkurang dan sering pusing. Hal ini menyebabkan ibu
merasa tidak nyaman selama kehamilan dan memicu timbulnya stress yang ditandai
ibu sering murung.
b. Stressor eksternal
Factor psikologis yang berasal dari luar
diri ibu dapat berupa:
Pengalaman
Ibu
Pengalaman ibu yang dapat menjadi
stressor eksternal misalnya ibu mengalami masa anak-anak yang bahagia dan
mendapatkan cukup cinta kasih berasal dari keluarga yang bahagia sehingga
mempunyai anak dianggap sesuatu yang diinginkan dan menyenangkan maka ia pun
akan terdorong secara psikologis untuk mampu memebrikan kasih sayang kepada
anaknya. Selain itu pengalaman ibu yang buruk tentang proses kehamilan atau
persalinan yang meninggalkan trauma berat bagi ibu dapat juga menimbulkan
gangguan emosi yang mempengaruhi kehamilannya.
Gangguan
emosi
Gangguan emosi baik berupa stress atau
depresi yang dialami pada trimester pertama kehamilan akan berpengaruh pada
janin, karena pada saat itu janin sedang dalam masa pembentukkan. Akan
mengakibatkan pertumbuhan bayi terhambat atau BBLR. Bukan hanya itu, pada
pertumbuhan anaknya nanti anak dapat mengalami kesulitan belajar, sering
keakutan bahkan tidak jarang hiperaktif karena bila dalam kehamilan ibu merasa
gelisah maka terjadi perubahan neurotransmitter di otaknya dan mempengaruhi
sistemneurotransmiter janin melalui plasenta. Selain itu dapat meningkatkan
produksi neural adrenalin, serotonin dan gotamin yang bias masuk ke peredaran
darah janin sehingga mempengaruhi system sarafnya.
Adapun pemicu stress yang berasal dari
luar yang menyebabkan gangguan emosi pada seorang ibu sangat bervariasi,
misalnya masalah ekonomi, konflik keluarga, pertengkaran dengan suami dan
tekanan dari lingkungan yaitu respon negative dari lingkungan pada kehamilan
lebih dari lima kali.
2.
Support
keluarga
Setiap tahap
usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan baik yang bersifat fisik maupun
psikologis. Ibu harus melakukan adaptasi pada setiap perubahan yang terjadi
dimana sumber stress terbesar terjadi dalam rangka melakukan adaptasi terhadap
kondisi tertentu. Dalam menjalani proses itu ibu hamil sangat membutuhkan
dukungan yang intensif dari keluarga dengan cara menunjukkan perhatian dan
kasih sayang.
Ibu merupakan
salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh sehingga perubahan apapun
yang terjadi pada ibu akan mempengaruhi keadaan keluarga. Bagi pasangan baru,
kehamilan merupakan kondisi dari masa anak menjadi orang tua sehingga kehamilan
dianggap suatu krisis bagi kehidupan keluarga yang dapat diikuti oleh stress
dan kecemasan. Jika krisis tersebut tidak dapat dipecahkan maka mengakibatkan
timbulnya tingkah laku meladatif dalam anggota keluarga dan kemungkinan terjadi
perpecahan antara anggota keluarga.kemampuan untuk memecahkan krisis dengan
sukse adalah kekuatan bagi keluarga untuk menciptakan hubungan baik.
Tugas keluarga
yang saling melengkapi sehingga dapat menghindari konflik yang diakibatkan oleh
kehamilan dapat ditempuh dengan jalan:
a. Merencanakan dan mempersiapkan kelahiran
anak
b. Mengumpulkan dan memberikan informasi
bagaimana merawat dan menjadi ibu atau ayah bagi bayi
Sedangkan dukungan keluarga yang dapat diberikan
agar kehamilan dapat berjalan lancar antara lain:
a. Memberikan dukungan kepada ibu untuk
menerima kehamilannya
b. Memberikan dukungan pada ibu untuk menerima
dan mempersiapkan peran sebagai ibu.
c. Member dukungan pada ibu untuk
menghilangkan rasa takut dan cemas terhadap persalinan
d. Member dukungan pada ibu untuk
menciptakan ikatan yang kuat antara ibu dan anak yang dikandungnya melalui
perawatan kehamilan dan persalinan yang baik.
e. Menyiapka keluarga lainnya untuk
menerima kehadiran anggota keluarga baru.
Dukungan dari suami juga sangat mempengaruhi
kehamilan yang dijalani oleh ibu. Orang yang paling penting bagi seorang wanita
hamil adalah suaminya. Banyak bukti yang ditunjukkan bahwa wanita yang
diperhatikan dan dikasihi oleh suaminya selama kehamilan akan menunjukkan lebih
sedikit gejala emosi dan fisik, lebih mudah melakukan penyesuaian diri selama
kehamilan dan sedikit resiko komplikasi persalinan. Hal ini diyakini karena ada
dua kebutuhan utama yang ditunjukkan wanita selama hamil yaitu menerima
tanda-tanda bahwa ia dicintai dan dihargai serta kebutuhan akan penerimaan
pasangannya terhadap anaknya.
Ada empat jenis dukungan yang dapat diberikan suami
sebagai calon ayah bagi anaknya antara lain:
a. Dukungan emosi yaitu suami sepenuhnya
memberi dukungan secara psikologis kepada istrinya dengan menunjukkan
kepedulian dan perhatian kepada kehamilannya serta peka terhadap kebutuhan dan
perubahan emosi ibu hamil.
b. Dukungan instrumental yaitu dukungan
suami yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan fisik ibu hamil dengan bantuan
keluarga lainya.
c. Dukungan informasi yaitu dukungan suami
dalam memberikan informasi yang diperolehnya mengenai kehamilan.
d. Dukungan penilaian yaitu memberikan
keputusan yang tepat untuk perawatan kehamilan istrinya.
3.
Substance
abuse
Substance abuse
adalah pola psikoaktif dari penggunaan xat atau bahan yang berisiko secara
fisik danpsikologis bagi kesehatan ibu hamil dan janinnya. pengaruh psikologis
tersebut dapat berupa ketergantungan, kecanduan, dan penyalahgunaan.
Gejala-gejala gangguan psikologis akibat substance abuse antara lain: gangguan
dalam sosialisasi, gelisah, sifat lekas marah, halusinasi, euphoria (ketagihan
dan over dosis), paranoid, dan stress. Pola substance abuse dapat disebabkan
oleh:
a. Alcohol dan kafein
Alcohol yang dikonsumsi oleh ibu hamil
dapat membahayakan jantung ibu hamil dan menyebabkan kelahiran premature. Efek
negative alcohol tidak hanya pada peminum atau pemakai alcohol rutin, tetapi
juga pada pemakai alcohol yang tidak rutin atau incidental.wanita hamil
seharusnya tidak mengkonsumsi atau mengurangi pemakaian alcohol sebelum atau
selama hamil.efek pemakaian alcohol dalam kehamilan dapat berupa pertumbuhan
janin terhambat, retardasi mental, kecacatan, kelainan jantung dan kelainan
congenital.
b. Merokok
Ibu hamil yang merokok akan berisiko
melahirkan bayi dengan berat badan rendah. Kebiasaan merokok sering terjadi
pada kelompok social rendah, paritas tinggi, penghasilan rendah, atau ibu
dengan problem psikologis seperti depresi, stress, pekerjaan berat dan
lain-lain. Efek yang muncul akibat merokok adalah kelahiran BBLR, persalinan
preterm, kematian perinatal.
Pengaruh nikotin terhadap janin dapat
menimbulkan efek kenaikan tekanan pada otak janin dan peningkatan denyut
jantung janin. Merokok selain berefek negative pada janin juga dapat
membahayakan ibu. Merokok dapat menyebabkan ibu mengalami penyakit paru,
jantung, hipertensi, arteriosclerosis, kanker paru dan lain-lain.
Wanita hamil yang merokok selama
kehamilan sudah terpapar tiga jenis zat yang dapat membahayakan janinnya yaitu
karbon monoksida, sianida dan nikotin.
c. Penggunaan obat-obat selama hamil
Pengaruh obat terhadap janin selama
hamil tidak hanya tergantung dari macam obat, akan tetapi juga tergantung dari
saat obat tersebut diberikan. Obat-obat yang diberikan kepada ibu hamil dapat
menimbulkan efek pada janin seperti:
·
Kelainan
bentuk anatomic atau kecacatan pada janin, terutama penggunaan obat pada
trimester pertama.
·
Kelainan
faal alat tubuh
·
Gangguan
pertukaran zat dalam tubuh
Kadang-kadang pengaruh obat yang diberikan pada
waktu hamil baru akan terlihat pada bayi yang dilahirkan ketika sudah menginjak
usia remaja atau dewasa. Misalnya pemberian estrogen pada ibu hamil dapat
menyebabkan tumor alat kandungan bila bayi telah berusia remaja atau dewasa.
Hampir semua obat yang diberikan pada wanita hamil dapat melalui plasenta dan
mencapai janin dan beberapa diantaranya dapat mengganggu perkembangan janin.
4.
Partner
abuse
Partner abuse
merupakan kekerasan penyiksa yang dilakukan oleh pasangan ibu hamil yang sangat
berpengaruh terhadap proses kehamilan.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa korban kekerasan terhadap perempuan adalah wanita yang telah
bersuami. Partner abusive merupakan kekerasan atau penyiksaan yang dilakukan
oleh pasangan ibu hamil dan sangat berpengaruh terhadap proses kehamilan.
Kekerasan tersebut dapat berupa kekerasan emosional, seksual atau fisik,
kekerasan seperti pemukulan, penyiksaan dibebani kerja berat. Kekerasan
psikologi, seperti tidak diperhatikan, suami selingkuh, dimarahi tanpa sebab
yang pasti, istri menanggung beban keluarga, tingkah laku suami yang buruk
(pemabuk, penjudi, pemarah)
Setiap bentuk
kekerasan yang dilakukan oleh pasangan harus selalu diwaspadai oleh tenaga
kesehatan jangan sampai kekerasan yang terjadi membahayakan ibu dan bayinya.
Efek psikologis yang muncul akibat partner abusive adalah gangguan rasa aman
dan nyaman pada pasien, sewaktu-waktu pasien akan mengalami perasaan terancam
yang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan lainnya.
Comments
Post a Comment