Regulasi Volume Cairan Tubuh, Pergerakan Cairan Dan Elektrolit Tubuh
Regulasi Volume
Cairan Tubuh
Di dalam tubuh seorang yang sehat volume
cairan tubuh dan komponen kimia dari cairan tubuh selalu berada dalam kondisi
dan batas yang nyaman. Dalam kondisi normal input
cairan sesuai dengan kehilangan cairan tubuh yang terjadi. Kondisi sakit dapat
menyebabkan gangguan pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Dalam
rangka mempertahankan fungsi tubuh maka tubuh akan kehilangan cairan antara
lain melalui proses penguapan ekspirasi, penguapan kulit, ginjal (urin), dan
ekskresi pada proses metabolism. Keseimbangan cairan terjadi apabila kebutuhan
cairan atau pemasukan cairan sama dengan cairan yang dikeluarkan.
Input Cairan
Pada keadaan suhu dan aktivitas yang normal
rata-rata pada orang dewasa minum antara 1.300-1500 ml per hari, sedangkan
kebutuhan cairan tubuh sekitar 2.600 ml, sehingga kekurangan 1.100-1.300 ml.
Kekurangan cairan tersebut diperoleh dari pencernaan makanan sayur-sayuran
mengandung 90% air, buah-buahan 85% dan daging 60% air. Kekurangan cairan dapat
diperoleh dari makanan dan oksidasi selama proses pencernaan makan. Input cairan meliputi minum (1.300 ml) +
pencernaan makanan (1000 ml) + oksidasi metabolic (300 ml) = 2600 ml (total).
Kebutuhan input cairan berdasarkan
umur dan berat badan terlihat pada table
Pengatur utama input cairan adalah melalui
mekanisme haus. Pusat haus berada di otak. Sementara rangsangan haus berasal
dari kondisi dehidrasi intraseluler, sekresi angiotensin II sebagai respon dari
penurunan tekanan darah, perdarahan yang mengakibatkan penurunan volume darah.
Perasaan kering di mulut biasanya terjadi bersama dengan sensasi haus walaupun
kadang terjadi secara sendiri. Sensasi haus akan segera hilang setelah minum
sebelum proses absorpsi oleh traktus gastrointestinal.
Output Cairan
Kehilangan cairan dapat melalui 4 rute yaitu
:
1.
Urine. Proses pembentukan urine oleh ginjal dan eskresi melalui traktus
urinarius merupakan proses output cairan tubuh yang utama. Dalam kondisi normal
outpit urine sekitar 1.400-1.500 ml per 24 jam,atau sekitar 30-50 ml perjam.
Pada orang dewasa yang sehat kemungkinan produksi urine bervariasi dalam setiap
harinya,bila aktifitas kelenjar keringat meningkat maka produksi urine akan
menurun sebagai upaya tetap mempertahankan keseimbangan dalam tubuh.
2.
Keringat. berkeringat terjadi sebagai respons terhadap kondisi tubuh
yang panas,respons ini berasal dari anterior hipotalamus,sedangkan impulsnya
ditransfer melalui sumsum tulang belakang yang dirangsang susunan saraf
simpatis pada kulit.
Besarnya bergantung pada aktivitas jumlahnya 0-500 ml.
3.
Insensible Water Loss (IWL). IWL merupakan pengeluaran cairan yang
sulit diukur,pengeluaran ini melalui kulit dan paru-paru/pernapasan. Jumlahnya
sekitar 1.000-1.3000 ml.
Keadaan demam dan aktivitas meningkatkan metabolisme dan produksi
panas,sehingga meningkatkan produksi cairan pada kulit dan pernapasan.
4.
Feses. Pengeluaran air melalui feses berkisar antara 100-200 ml per hari,
yang diatur melalui mekanisme reabsorpsi didalam mukosa usus besar (kolon).
Pergerakan Cairan
Dan Elektrolit Tubuh
Pertukaran cairan tubuh terjadi karena adanya
pergerakan cairan antara kompartemen. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi
cairan. Regulasi cairan dalam tubuh meliputi hubungan timbal balik antara
sejumlah komponen, termasuk air dalam tubuh dan cairannya, bagian-bagian
cairannya, ruang cairan, sistem transport, enzim, dan tonisitas.
Sirkulasicairan dan elektrolit terjadi dalam tiga tahap. Pertama, plasma darah
bergerak di seluruh tubuh melalui sistem sirkulasi. Kedua, cairan interstisial
dan komponennya bergerak di antara kapiler darah dan sel. Terakhir, cairan dan
substansi bergerak dari cairan interstisial ke dalam sel. Sementara itu,
mekanisme pergerakan cairan tubuh berlangsung dalam proses difusi, osmosis,
filtrasi, dan transport aktif.
1.
Difusi. Difusi adalah perpindahan larutan dari area berkonsentrasi
tinggi menuju area berkonsentrasi rendah dengan melintas membran semipermiabel.
Pada proses ini, cairan dan elektrolit masuk melintasi membran yang memisahkan
dua kompartemens ehingga konsentarasi di kedua kompartemen itu seimbang.
Kecepatan difusi dipengaruhi oleh tiga hal, yakni ukuran molekul, konsentrasi larutan,
dantemperaturlarutan.
a.
Ukuran molekul. Molekul yang ukuranya lebih besar cenderung bergerak
lebih lambat dibandingkan molekul yang ukurannya kecil.
b.
Konsentrasi larutan. Larutan berkonsentrasi tinggi bergerak lebih cepat
dibandingkan larutan berkonsentrasi rendah.
c.
Temperaturel arutan. Srmakin tinggi temperatur larutan, semakin besar
kecepatan difusinya.
Dinding pembuluh darah yang sifatnya
semipermiabel memungkinkan molekul kecil dan elektrolit melintas dengan bebas.
Molekul besar yang tidak dapat lewat melalui proses difusi (misalnya glukosa)
diangkut dengan bantuan bahan pembawa melalui proses yang disebut difusi
terbantu (facilitated diffusion).
2.
Osmosis. Osmosis adalah perindahan cairan melintasi membaran
semipermeabl dari area berkonsentrasi rendah menuju area yang berkonsentrasi
tinggi. Pada proses ini, cairan melintas membrane untuk mengencerkan larutan
yang berkonsentrasi tinggi sampai diperoleh keseimbangan pada kedua sisi
membran. Perbedaan osmotik
Ini salahs atunya dipengaruhi oleh distribusi protein yang tidak merata.
Oleh karena ukuran molekulnya yang besar, protein tidak dapat bebas melintasi
membrane plasma. Akibatnya, terjadi keseimbangan tekanan osmotik kloid (tekanan
onkotik) sehingga cairan tertarik ke dalam rangintravaskuler.
3.
Filtrasi. Gerakan cairan dari area yang mempunyai tekanan hidrostatik
tinggi ke area yang bertekanan hidrostatik rendah.
4.
Transpor aktif. Transpor altif adalah proses pengangkutan yang digunakan
oleh molekul untuk berpindah melintas membrane sel melawan gradient
konsentrasinyan. Dengan kata lain, transport aktif adalah gerakan partikel dan
konsentrasi satu ke konsentras lain tanpa memandang tingkatnya. Proses ini
membutuhkan energy dalam bentuk adenosine trifosfat (ATP). ATP berguna untuk
mempertahankan konsentrasi ion natrium dan kalium dalam ruang ekstrasel dan
intrasel melalui suatu proses yang disebut pompa “natrium-kalium”.
Comments
Post a Comment