Hubungan
Tingkat Pendidikan Ibu Hamil Dengan Pengetahuannya Tentang Resiko 4 Terlalu
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Menurut data WHO, sebanyak 99% kematian ibu akibat
masalah persalinan
atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang. Rasio kematian ibu di negara-negara
berkembang merupakan yang tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100.000 kelahiran
bayi hidup jika dibandingkan dengan rasio kematian ibu di sembilan negara maju dan
51 negara persemakmuran. Menurut WHO, 81% AKI akibat komplikasi selama hamil dan
bersalin, dan 25% selama masa post partum. [1]
Berdasarkan Survey Demografis dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2012, AKI di Indonesia
sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup, angka tersebut masih tertinggi di
Asia. Faktor penyebab kematian ibu dibagi menjadi dua yaitu faktor penyebab langsung
dan faktor penyebab tidak langsung. Faktor penyebab langsung kematian ibu di Indonesia
masih didominasi oleh pendarahan 28%, eklamsi 24%, infeksi 11%, partus lama 5% dan
lain-lain27%. Sedangkan faktor tidak langsung kematian ibu karena masih banyaknya
kasus 3 Terlambat dan 4 Terlalu. [2]
Adapun penyebab langsung kematian ibu di Indonesia seperti
halnya di Negara lain seperti terjadinya perdarahan, infeksi dan eklamsia, selain
itu terdapat juga kematian akibat abortus terinfeksi dan partus lama. Hanya sekitar
50% di sebabkan oleh penyakit yang memburuk akibat kehamilan misalnya penyakit jantung dan infeksi yang kronis. Keadaan ibu sejak
pra hamil dapat mempengaruhi terhadap kehamilannya, penyebab tak langsung kematian
ibu antara lain adalah anemia, kurang energy kronis (KEK) dan keadaan “4 Terlalu
muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak.[3]
Sementara itu, target Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) ada sebesar 226 per 100.000 kelahiran hidup. Target yang ingin
dicapai sesuai tujuan pembangunan Millenium Development Goal’s (MDGs) ke-5,
pada tahun 2015 AKI turun menjadi 102.[4]
Di Jawa Barat AKI untuk tahun 2008 berdasarkan laporan
dari kabupaten/kota sebesar 114,42/100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut telah
memenuhi target dalam indikator indonesia sehat 2010 sebesar 150/100.000 dan mengalami
penurunan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2007 sebesar 116,3/100.000 kelahiran
hidup. Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Jawa Barat tahun 2012 sebesar
9,17/1.000 kelahiran hidup, menurun bila dibandingkan dengan tahun 2007 sebesar
10,48/1.000 kelahiran hidup. Apabila dibandingkan dengan target dalam indikator indonesia sehat tahun 2010
sebesar 40/1.000 kelahiran hidup, maka AKB di provinsi Jawa Barat tahun 2008 sudah
melampaui target, demikian juga bila dibandingkan dengan cakupan yang diharapkan
dalam MDG’s (Millenium Development Goal’s) ke- 4, pada tahun 2015 yaitu 17/1.000
kelahiran hidup.[5]
Berdasarkan data yang
dimiliki Dinas Kesehatan Kota XXX pada tahun 2013 Jumlah kematian ibu tercatat sebanyak 9 kasus dari 7287
kelahiran hidup. Salah satu penyebab kematian ibu di Kota XXX terjadi
karena, Perdarahan, Ekslampsi, Infeksi, Partus lama, kematian
neonatus 133
kasus per 7287 angka
kelahiran hidup, jumlah kematian bayi
sebesar 60 per 7287 kelahiran hidup,
dan jumlah kematian balita 64
kasus per 7287
angka kelahiran hidup. (Laporan Tahunan Dinas
Kesehatan Kota XXX, 2013).[6]
Menurut data
Puskesmas PONED XXX Kota XXX pada Periode bulan januari- mei tahun 2014, jumlah
ibu hamil yang beresiko 4 terlalu yaitu : usia ibu hamil yang kurang dari 20
tahun 14 orang (8,80%), usia ibu hamil yang lebih dari 35 tahun 12 orang
(7,54%), jarak kehamilan kurang dari 2 tahun kurang lebih 5 orang (3,14%) dan jumlah anak lebih dari 4 ada 9 orang (5,66%) dari
jumlah 159 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan di puskesmas PONED XXX.[7]
Sehubungan dengan hal tersebut
maka penulis tertarik untuk membuat Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Hubungan
Tingkat Pendidikan Ibu Hamil Dengan Pengetahuannya Tentang Resiko 4T Di Puskesmas
PONED XXX Kota XXX Pada Periode Januari- Mei Tahun 2014”
B.
Perumusan Masalah
Apakah
ada Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Hamil Dengan Pengetahuannya Tentang Resiko
4 Terlalu Di Puskesmas PONED XXX Kota XXX Pada Periode Januari – Mei Tahun 2014.
C.
Tujuan Penelitian
1.
Tujuan
Umum
Untuk mengetahui “Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu
Hamil Dengan Pengetahuannya Tentang Resiko 4T Di Puskesmas PONED XXX Kota XXX Pada Periode Januari – Mei Tahun 2014”
2.
Tujuan
Khusus
a.
Untuk mengetahui Tingkat Pendidikan Ibu Hamil
Di Puskesmas PONED XXX Kota XXX Pada
Periode Januari – Mei Tahun 2014
b.
Untuk mengetahui Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Resiko 4T Di Puskesmas PONED XXX Kota XXX Pada Periode Januari –
Mei Tahun 2014
c.
Untuk mengetahui Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Hamil
Dengan Pengetahuannya Tentang Resiko 4T Di Puskesmas PONED XXX Kota XXX Pada
Periode Januari – Mei Tahun 2014
D.
Ruang Lingkup Penelitian
Adapun yang menjadi ruang
lingkup pembahasan penulisan karya tulis ini adalah “Hubungan Tingkat Pendidikan
Ibu hamil Dengan Pengetahuannya Tentang resiko 4T Di Puskesmas PONED XXX Kota XXX
Pada Periode Januari – Mei Tahun
2014”
E.
Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari diadakan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Guna Teoritis
a. Bagi Peneliti
Untuk
menambah wawasan tentang Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Hamil Dengan Pengetahuannya
Tentang Resiko 4T Di Puskesmas PONED XXX Kota XXX Pada Periode Januari – Mei Tahun 2014
b. Institusi Pendidikan
Penelitian
ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan agar lebih memperhatikan masalah
kesehatan pada ibu hamil terutama tentang resiko 4 Terlalu
dan juga diharapkan dapat dijadikan bahan masukan tentang materi
di Kebidanan XXX dan sebagai data untuk penelitian selanjutnya.
2. Guna Praktis
a. Ibu hamil di puskesmas PONED XXX
Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil untuk mencegah resiko 4 Terlalu
di puskesmas PONED XXX Kota XXX.
b. Puskesmas PONED XXX Kota XXX
Sebagai
data yang dapat menggambarkan Hubungan
Tingkat Pendidikan Ibu Hamil Dengan Pengetahuannya Tentang Resiko 4T sehinggga dapat dilakukan
dengan cara memberitahukan ibu hamil tentang resiko 4 Terlalu.
c. Dinas Kesehatan Kota XXX
Sebagai sumber informasi
bagi pemerintah dan praktisi kesehatan agar lebih memperhatikan masalah
kesehatan terutama tentang resiko 4 Terlalu pada ibu hamil.
d. KUA (Kantor Urusan Agama)
Sebagai sumber informasi
bagi pemerintah agar lebih memperhatikan pernikahan
usia dini (umur < 20 tahun) untuk menghindari resiko 4 Terlalu.
DOWNLOAD KTI KEBIDANAN FULL:
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
PASSWORD
Comments
Post a Comment