BAHAYA ROKOK BAGI KEHAMILAN DAN JANIN
Bahaya
Rokok Pada Kehamilan
Resiko pada ibu yang merokok (jadi
perokok pasif) selama kehamilan seperti dikutip dari situs Depkes, bisa
mengakibatkan keguguran spontan, kerusakan mendadak pada plasenta, plasenta
yang menghalangi jalan lahir, kerusakan membran karena kurang matang, kelahiran
prematur. Sementara, bagi janin yang lahir beresiko dengan berat badan yang
rendah, bayi lahir mati, sindrom kematian bayi mendadak saat kelahiran,
penurunan fungsi paru-paru, efek jangka panjang pada fisik dan mental dan
infeksi saluran pernapasan bagian bawah.
Merokok selama kehamilan berpengaruh terhadap bayi berat
lahir rendah, angka SIDS (sudden infant
death syndrome ), masalah perilaku, dan kesulitan belajar. Diyakini bahwa merokok mengurangi aliran
oksigen dan nutrisi ke janin. Hal tersebut juga meningkatkan risiko keguguran
bagi wanita hamil yang merokok. Bayi dan anak yang hidup disekitar perokok
lebih mudah terkena batuk, infeksi telinga dan flu. Anak yang memiliki orang
tua perokok lebih cepat tumbuh menjadi seorang perokok juga. Kerusakan gamet
dan embrio akibat rokok oleh Zenzez, M.T. (2000), dijelaskan bahwa, seorang
ayah yang merokok akan mengalami kualitas sperma yang rendah dan konsentrasi
sperma yang rendah. Adapun komponen kariogenik rokok yang utama adakah cadmiun,
cotinin dan benzo a pyrene, hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan DNA atau
chromosom. Transmisi unsur
kariogenik dapat menyebabkan 1). Kegagalan implantasi, 2). Kelahiran prematur
dan 3). Gangguan perkembangan postnatal. Sejumlah studi telah menggambarkan
bahwa ibu hamil yang merokok selama kehamilan berhubungan dengan menurunnya
berat bayi yang dilahirkan.
Bahaya Rokok Bagi Janin
Penurunan berat badan bayi ini
dapat terjadi karena beberapa hal, antara lain : akibat nikotin yang terkandung
didalam rokok. Nikotin ini menimbulkan kontraksi pada pembuluh darah, akibatnya
aliran darah ke janin melalui tali pusar janin akan berkurang sehingga
mengurangi kemampuan distribusi zat makanan yang diperoleh oleh janin. Selain
itu akibat karbonmonoksida yang terkandung dalam asap rokok akan mengikat
hemoglobin dalam darah, akibatnya akan mengurangi kerja hemoglobin yang
mestinya mengikat oksigen untuk disalurkan keseluruh tubuh. Sehingga rokok akan mengganggu distribusi
zat makanan serta oksigen ke janin. (Syahbana,O.,2001). Selanjutnya, nikotin
juga merupakan zat vasokonstriktor yang berakibat mengganggu metabolisme
protein dalam tubuh janin yang sedang berkembang, serta nikotin dapat
menyebabkan jantung janin berdenyut lebih lambat dan menimbulkan ganguan pada
sistem syaraf.
Pengaruh langsung rokok adalah
akibat nikotin yang terkandung di dalamnya. Nikotin ini menimbulkan kontraksi
pada pembuluh darah, akibatnya aliran darah ke janin melalui tali pusar janin
akan berkurang sehingga mengurangi kemampuan distribusi zat makanan yang
diperlukan oleh janin. Selain itu akibat karbondioksida yang terkandung dalam
asap rokok akan mengikat hemoglobim dalam darah. Akibatnya akan mengurangi
kerja haemoglobin yang mestinya mengikat oksigen untuk disalurkan ke seluruh
tubuh. Sehingga rokok akan mengganggu distribusi zat makanan serta oksigen ke
janin. Ini meningkatkan
risiko kelahiran bayi dengan berat badan kurang, yaitu dibawah 2500 gram. Perlu
diingat bahwa setiap hisapan rokok akan mengakibatkan penderitaan pada calon
bayi. Berdasarkan penelitian, 1 dari 3 wanita yang merokok lebih dari 20 batang
sehari melahirkan bayi dengan berat badan kurang. Juga risiko kelahiran prematur meningkat, yaitu
rata-rata dua kali lipat dari wanita bukan perokok. Lebih dari itu risiko
keguguran pada usia kehamilan antara minggu ke 28 sampai 1 minggu sebelum
persalinan empat kali lebih tinggi dari yang bukan perokok. Belum lagi peningkatan risiko terjadi
pendarahan dan sebagainya.
Comments
Post a Comment