ASKEP LANSIA DENGAN GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN
Kulit merupakan organ terbesar dalam tubuh, luasnya sekitar 2 m2. Ketebalan
pada setiap bagian tubuh berbeda-beda (0,5-5 mm) dan rata-rata ketebalanNYA 1-2
mm. Kulit terdiri dari lapisan Epidermis di bagian luar yang merupakan lapisan
jaringan epitel dan lapisan dermis di bagian bawahnya yang merupakan lapisan
jaringan ikat. Di bawah jaringan dermis terdapat jaringan hipodermis atau
subkutis.
Struktur Kulit
a.
Epidermis
Lapisan epidermis terdiri dari
epitel squamosa, dan tidak mengandung pembuluh darah. Lapisan ini terdiri atas
lima lapisan yaitu:
Stratum Korneum, Stratum Lusidum, Stratum Granulosum, Stratum Spinosum,
Stratum Basale
b.
Dermis
Lapisan dermis merupakan bagian
tersbesar dari komposisi kulit, merupakan lapisan yang kuat dan memiliki
jaringan ikat yang fleksibel yang mengandung serabut kolagen. Retikular dan
serabut-serabut elastis. Serabut kolagen dibentuk dari protein kolagen yang
sangat tipis. Serabut retukular, merupakan serabut paling tipis sebagai
jaringan penyokong. Serabut elastis menjadikan kulit lebih fleksibel.
Kebanyakan sel pada dermis adalah fibroblast, sel lemak dan makrofag Pada
lapisan ini terdapat pembuluh darah, pembuluh limfe, ujung syaraf, folikel
rambut dan kelenjar-kelenjar. Lapisan dermis terdiri atas dua lapisan yaitu
lapisan papila dan lapisan retikular.
c.
Hipodermis/Subkutan
Lapisan hypodermis atau lapisan
subkutan terdiri dari jaringan adipose, banyak mengandung pembuluh darah,
pembuluh limfe dan syaraf juga terdapat gulungan kelenjar keringat dan dasar
dari folikel rambut. Tidak seperti epidermis dan dermis, batas dermis dengan lapisan
ini tidak jelas.
Fungsi
kulit
Kulit memiliki banyak fungsi
diantaranya adalah:
a. Menutupi dan melindungi
organ-organ dibawahnya
b. Melindungi tubuh dari masuknya
mikroorganisme dan benda asing yang dapat membahayakan tubuh. Fungsi ini
merupakan fungsi perlindungan pasif. Selain fungsi perlindungan pasif, lapisan
dermis berperan dalam proses menyiapkan limfosit yang di produksi oleh sumsum
tulang sebelum benar-benar dipakai untuk menyerang berbagai mikroorganisme
penyebab penyakit. Peran kulit dalam hal ini merupakan peran aktif dalam
perlindungan tubuh.
c. Pengaturan suhu. Kulit,
jaringan sub kutan dan lemak merupakan penyekat panas dari tubuh. Lemak
menyalurkan panas sepertiga kecepatan jaringan lain atau dalam kata lain lemak
menghambat pengeluaran panas dari tubuh. . Kecepatan aliran darah ke kulit
menyebabkan konduksi panas sangat efisien. Konduksi panas ke kulit diatur oleh
sistem syaraf simpatis. Syaraf simpatis mengatur kecepatan lairan darah dengan
menstimulasi vaso konstriksi dan vaso dilatasi.
d. Ekskresi: Melalui
perspirasi/berkeringat, membuang sejumah kecil urea.
e. Sintesis: Konversi
7-dehydrocholesterol menjadi Vit D3(cholecalciferol) dengan bantuan sinar U.V.
Kekurangan UV dan Vit D mengakibatkan absorpsi Ca dari intestinal ke darah
menurun.
f. Sensori persepsi: mengandung
reseptor terhadap panas, dingin, nyeri, sentuhan /raba, tekanan. Juga mengandung
ujung-ujung syaraf bebas yang berfungsi sebagai homeostatis.
untuk versi word lengkap dan rapi silahkan download dari link dibawah ini
DOWNLOAD
Comments
Post a Comment