ASKEP LANSIA DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN
Jumlah warga usia lanjut di
Indonesia yang semakin banyak agaknya tidak terbendung lagi seiringnya usia
harapan hidup. Diproyeksikan populasi orang usia lanjut pada tahun 1990-2025
akan naik 414 % suatau angka tertinggi didunia berbagai masalah fisik,
psikologi dan sosial akan muncul pada usia lanjut sebagai akibat dari proses
menua dan atau penyakit degeneratif yang muncul seiring dengan menuanya
seseorang.
Tentu tidak mudah untuk
membedakan apakah masalah yang muncul merupakan akibat proses menua atau akibat
dari penyakit kronik degeneratif yang diderita sejalan dengan berjalan usia
seseorang. Keadaan ini dapat mengakibatkan masalah-masalah yang muncul pada
seorang usia lanjut menjadi tidak terkelola dangan baik karena dianggap suatu
proses terjadi akibat penuaan atau sebaliknya. Justru ditangani secara
berlebihan. Padahal merupakan masalah yang muncul akibat proses menua.
Secara umum proses menua
didefenisikan sebagai perubahan yang dikaitkan dengan waktu, akibat universal,
intrinsik, progresif dan detrimental. Keadaan tersebut dapat berkurang
kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan dan untuk dapat bertahan hidup.
Proses menua antar individu dan antar organ tubuh tidaklah sama proses menua
amat dipengaruhi oleh penyakit-penyakit degeneratif, kondisi lingkungan serta
gaya hidup. Berbagai pihak menyadari bahwa warga usia lanjut Indonesia yang
semangkin bertambah akan membawa pengaruh besar dalam pengelolaan masalah
kesehatan. Pengaruh besar tidak saja dari segi kuantitas namun juga kualitas,
baik kualitas pelayanan kesehatan. Warga usia lanjut tetap sehat dan
mengupayakan agar deteksi dini dapat dilakukan dengan baik merupakan
usaha-usaha untuk meningkatkan dan kualitas terhadap usia lanjut.
Menua bukanlah suatu penyakit tetapi
merupakan proses berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari
dalam maupun luar tubuh. Walaupun demikian, memang harus diakuai bahwa ada
berbagai penyakit yang sering menghinggapi pada lansia. Proses menua sudah
mulai berlangsung setiap seseorang mencapai usia dewasa, misalnya dengan
terjadinya pada otot, pengindaraan baik itu indra penglihatan, penciuman,
perabaan, pendengaran dan pengecapan.
Maka dari pada itu, kelompok
sangat tertarik untuk membahas yang terkait dengan masalah-masalah yang terjadi
pada usia lanjut. Khususnya gangguan pengindraan yang dialami oleh usia lanjut.
Mata
adalah organ sensorik yang mentrasmisikan rangsang melalui jaras pada otak ke
lobus oksipital dimana rasa penglihatan ini diterima. Sesuai dengan proses
penuaan yang terjadi tentunya banyak perubahan yang terjadi.
Perubahan normal pada system sensoris (penglihatan)
akibat penuaan :
Perubahan Normal yang b.d
Penuaan
|
Implikasi Klinis
|
1. Penurunan kemampuan akomodasi.
2. Kontriksi pupil sinilis.
3. Peningkatan kekeruhan lensa
dengan perubahan warna menjadi menguning.
|
1. Kesukaran dalam membaca
huruf-huruf yang kecil.
2. Penyempitan lapang pandang
3. Sensitivitas terhadap cahaya
Penurunan
penglihatan pada malam hari
Kesukaran dengan
persepsi kedalamam
|
Sistem
penglihatan erat kaitannya dengan presbiopi (old sight). Lensa kehilangan
elastisitas dan kaku. Otot penyangga lensa lemah dan kehilangan tonus.
Ketajaman penglihatan dan daya akomodasi dari jarak jauh/dekat berkurang.
Ketajaman penglihatan dan daya akomodasidari jarak jauh/dekat berkurang.
Penggunaan kaca mata dan system penerangan yang baik dapat digunakan untuk
mengkompensasi hal tersebut.
untuk versi word lengkap dan rapi silahkan download dari link dibawah ini
DOWNLOAD
Comments
Post a Comment