Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Tiga Tahap Proses Persalinan Normal Pada Ibu


Tiga Tahap Proses Persalinan Normal Pada Ibu


Pada umumnya ada tiga tahap proses persalinan normal pada ibu. Secara garis besar yang terjadi pada tahap pertama adalah proses kontraksi yang ibu rasakan dibarengi perubahan ukuran pada leher rahim atau kita biasa mengenalnya dengan istilah pembukaan. Pada tahap kedua adalah proses mendorong (mengedan) sampai bayi terlahir ke dunia. Dan pada tahap ketiga adalah proses pengeluaran plasenta yang terjadi beberapa menit kemudian setelah bayi ibu dilahirkan sekaligus mengakhiri proses panjang dari persalinan ibu.

Tahap Pertama Proses Persalinan Normal

Tahap pertama dari proses persalinan normal terbagi lagi dalam dua fase yaitu fase awal dilanjutkan dengan fase aktif. Fase awal dimulai dengan menipisnya leher rahim dan terterjadi pembukaan secara bertahap. Ibu akan mulai merasakan kontraksi ringan dengan durasi antara 30-90 detik secara teratur setiap 5 menit.
Pada ibu yang pertama kali mengalami kehamilan, fase awal biasanya akan berlangsung  sekitar 6-12 jam. Selama waktu tersebut ibu akan mengalami pembukaan leher rahim sampai 4 cm. Pembukaan yang semakin besar ini mengakibatkan keluarnya lendir yang bercampur darah dari organ vital ibu.
Setelah fase awal terlewati selanjutnya ibu akan memasuki fase aktif dari tahap pertama proses persalinan. Kenapa dinamakan fase aktif karena fase aktif berlangsung lebih singkat dibandingkan fase awal yaitu sekitar 4 jam. Dalam fase ini ibu akan mengalami pembukaan sampai 10 cm. Kontraksi yang ibu rasakan pun akan semakin kuat, dengan durasi yang lama dan sering. Memasuki fase aktif ibu akan mulai merasakan ketidaknyamanan seperti nyeri pada punggung, krak pada kaki serta mungkin diiringi dengan rasa mual. Air ketuban pun akan pecah pada fase ini walaupun ada sebagian kasus yang mengalami pecah ketuban pada fase awal tahap pertama.

Tahap Kedua Proses Persalinan Normal

Tahap kedua dalam proses persalinan adalah tahap paling melelahkan dalam proses persalinan. Kontraksi akan tetap datang walau jarang terjadi jika dibandingkan dengan tahap pertama. Ibu bisa memanfaatkan jeda antara tiap kontraksi untuk beristirahat dan mengatur nafas agar tenaga ibu tetap ada. Disinilah manfaat senam hamil yang rutin ibu lakukan sebelumnya akan terasa. Ibu akan lebih bugar dan mampu mengatur nafas agar tidak terlalu ngos-ngosan.
Bayi ibu akan turun perlahan-lahan. Pada saat ini ibu disarankan jangan dulu memaksakan diri untuk mendorong bayi keluar. Biarkan saja karena biasanya perasaan ingin mendorong itu akan datang seara alami. Selain itu jika ibu tergesa-gesa mendorong malah akan membuat tubuh ibu stress dan tidak rileks.
Ketika penurunan kepa bayi sudah dibawah pintu panggul, maka degan sendirinya ibu akan muncul sensasi dalam diri ibu untuk mendorong bayi keluar. Ikuti saja ritmenya, ibu mendorong hanya pada saat sensasi tersebut muncul.
Semakin lama sensasi untuk mendorong akan semakin kuat seiring dengan semakin sampainya kepala bayi di mulut vagina. Ibu mungkin akan merasakan perasaan panas seperti terbakar yang terjadi karena jaringan antara vagina dan anus semakin meregang. Semakin ibu dorong maka kepala bayi akan mulai terdorong keluar. Dan pada dorongan berikutnya maka tubuh bayi secara utuh akan keluar melewati pintu kelahiran dan hadir di dunia.
Ketika bayi telah keluar, tubuhnya akan dipenuhi darah dan lendir. Kemudian tubuhnya akan dibersihkan dan dikeringkan dengan handuk kering dan bersih. Setelah bersih maka bayi akan dibungkus untuk menjaga kondisi tubuh bayi tetap hangat. Setelah itu ibu bisa langsung melihat bayi ibu jika tidak terjadi komplikasi pada bayi yang memerlukan penangan lain.

Tahap Ketiga Proses Persalinan Normal

Setelah bayi lahir maka dimulailah tahap ketiga dalam proses persalinan. Tahap ini adalah tahap pengeluaran plasenta yang biasanya akan keluar dalam waktu 5-10 menit setelah bayi lahir walau ada juga yang mengalami sampai 30 menit. Sambil menunggu  proses keluarnya plasenta, maka bayi yang telah dibersihkan akan diberikan pada ibu untuk melakukan proses IMD (Inisiasi Menyusu Dini).
Proses IMD dilakukan dengan cara meletakan bayi diatas perut ibu dengan posisi kepala bayi berada di payudara ibu. Biarkan mulut bayi mencari dan mulai menghisap puting ibu dengan berbagai refleks sebagai bagian dari proses IMD.
Setelah IMD sukses dilakukan maka selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan apakah ibu mengalami luka episiotomi (robekan) dan memelukan jahitan pada vagina setelah melahirkan. Ibu yang pertama kali melahirkan umumnya akan mengalami luka robekan terutama jika bayi yang dikandungnya memiliki bobot yang besar. Jika memang terdapat robekan maka prosedur penjahitan akan dilakukan dengan diawali proses pembiusan disekitar area yang akan dijahit.


Waktu keseluruhan yang dibutuhkan dalam tiga tahap proses persalinan normal pada ibu berlangsung sekitar 20-30 jam. Biasanya proses persalinan akan lebih cepat pada ibu yang telah mengalami proses melahirkan bayi lebih dari dua kali atau pada ibu yang mengalami kasus partus presipitatus (persalinan cepat). Waktu yang lama dan terkurasnya tenaga ibu selama waktu persalinan tersebut akan terbayar dengan hadirnya buah hati dalam kehidupan ibu dan suami. Selamat yaa ibu.

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)